“Kita mengharapkan kepada masing-masing sekolah agar memaksimalkan peranan guru BK dalam upaya membentuk siswa yang berkarakter dan terhindar dari berbagai bentuk pengaruh lingkungan,” katanya di Arosuka, Minggu.
Menurut dia, salah satu dasar untuk memaksimalkan peranan guru BK karena dalam disiplin ilmunya sedikit banyaknya mereka sudah mengetahui tata cara berkomunikasi dengan baik, seingga bisa mempermudah pembentukan karakter siswa.
Dia menambakan, guru BK dapat memberikan masukan agar siswa memiliki konsep diri yang jelas, seperti terkait persoalan belajar, pengaruh lingkungan dan pengaruh sosial lainnya.
“Dengan adanya hal demikian siswa bisa mengetahui apa yang harus mereka kerjakan dan juga yang harus mereka hindari, sehingga nantinya mereka (siswa) bisa mengaktualisasikan dirinya dan terhindar dari sikap yang buruk,” katanya.
Realita yang terjadi saat ini, menurut Ristapawa Indra, banyak persoalan dialami oleh siswa yang bisa menjerumuskan mereka kepada hal yang tidak baik.
“Persoalan siswa hari ini realitif kompleks, seperti kenakalan remaja yang bisa memicu tawuran antar pelajar, atau pengaruh lainnya seperti penyalahgunaan narkoba,” kata ketua Yayasan Prestasi Bangsa tersebut.
Dia mengatakan, agar hal tersebut bisa diantisipasi diperlukan komitmen sekolah bersama guru BK untuk membimbing, memotivasi, dan mengarahkan siswa kepada nilai-nilai yang baik.
“Kita mengharapkan guru BK berusaha memberikan layanan kepada siswa dengan tujuan agar siswa mencapai kehidupan yang lebih baik, dan terhindar dari sikap yang bisa merusak diri,” kata mantan Ketua Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pengetahuan (STKIP) PGRI Sumbar itu.
Lebih lanjut dia menyampaikan, dalam mengatasi problema siswa BK memiliki fungsi preventif atau bisa mencegah siswa dari berbagai permasalahan dalam proses pendidikan.
“Kita menyadari anak seusia siswa tersebut masih memiliki pemikiran yang labil sehingga mudah terpengaruh oleh berbagai pengaruh lingkungan, untuk itu diperlukannya peranan guru BK tersebut dalam upaya pencegahan,” katanya.