Bacaan 1: Bil. 13:1-2a. 25 – 14:1. 26-29. 34-35
Injil: Mat. 15:21-28
Anjing dikenal sebagai binatang piaraan yang setia pada majikannya. Hachiko, seekor anjing di Shibuya, Jepang menarik perhatian dunia. Hachiko memiliki kesetiaan luar biasa pada pemiliknya. Hachiko selalu menanti pemiliknya di stasiun Shibuya, bahkan ketika pemiliknya sudah meninggal dunia.
Rutinitas tersebut tetap Hachiko lakukan selama sembilan tahun hingga ajal menjemputnya.
Dalam bacaan hari ini, dikisahkan dua bangsa yang bertolak belakang kesetiaannya kepada Allah. Seorang perempuan Siro Fenisia (Kanaan) dengan bangsa Israel, bangsa yang disebut sebagai “Bangsa Terpilih”.
Bangsa Israel sering menyebut bangsa non Yahudi sebagai “anjing”, setidaknya begitulah tertulis dalam Kitab Suci.
“Tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing.”
Roti (injil yang diwartakan-Nya) memang disediakan hanya untuk bangsa Yahudi, bangsa yang “Dipilih Allah” untuk menjadi terang bagi bangsa-bangsa lain dalam mengenal Allah. Jadi injil pertama-tama memang harus diwartakan kepada bangsa Yahudi.
Seolah Tuhan Yesus ingin mengatakan “ini bukan bagianmu”, bagianmu adalah nanti (akan dibagikan oleh bangsa Yahudi).
Namun meski ia orang Kanaan yang tidak mengenal Allah, ia percaya dan tetap setia menunggu sabda-Nya agar anaknya sembuh dari kerasukan setan. Dan Tuhan Yesus meresponnya dengan sangat positif.
“Hai ibu, besar imanmu, maka jadilah kepadamu seperti yang kaukehendaki.”
Sebaliknya, Bangsa Israel sebagai “Bangsa Terpilih” seharusnya paham, setia serta percaya bahwa Allah selalu bersama mereka melindungi dan menuntun menuju “Tanah Terjanji”. Namun ternyata tidak demikian.
Sehingga Allah pun marah dan menghukum mereka tidak akan pernah sampai ke “Tanah Terjanji” kecuali Yosua dan Kaleb (dua orang ini tetap percaya Allah yang memimpin).
“Sesungguhnya Aku akan melakukan semuanya itu kepada segenap umat yang jahat ini yang telah bersepakat melawan Aku. Di padang gurun ini mereka akan habis dan di sinilah mereka akan mati.”
Demikian sabda-Nya, sebelum dibinasakan-Nya bangsa itu mereka terlebih dahulu menderita di padang gurun selama empat puluh tahun.
Pesan hari ini
Percayalah bahwa Allah senantiasa ada bersamamu untuk melindungi dan menuntunmu menuju “Tanah Terjanji Surgawi” yang kekal abadi.
Kesetiaanmu jangan kalah sama Hachiko.
“Kesetiaan berarti ketulusan untuk menyimpan satu hati di dalam hati dan berjanji untuk tidak akan mengkhianati.”