Home KITAB SUCI & RENUNGAN HARIAN Hadiah Mengikuti Yesus

Hadiah Mengikuti Yesus

1

Selasa, 24 Mei 2016
Pekan Biasa VIII
1Ptr 1:10-16; Mzm 98:1.2-3ab.3c-4; Mrk 10:28-31

Yesus bersabda, “Sesungguhnya Aku berkata kepadamu, barangsiapa meninggalkan rumah, saudara-saudari, ibu atau bapa, anak-anak atau ladangnya,
pada masa ini juga ia akan menerima kembali seratus kali lipat.”

APA yang kita pikir tentang Petrus saat ia berkata kepada Yesus Kristus, “Guru kami telah meninggalkan segala sesuatu, apa balasan yang kami terima?” Spontan mungkin kita pikir bahwa Petrus itu berpikir tentang diri sendiri demi mendapat imbalan karena telah mengikuti Yesus.

Namun sebetulnya, pertanyaan Petrus tidak karena egoisme. Pertanyaan itu muncul sebagai reaksinya pada pernyataan Yesus sebelumnya bahwa orang kaya sukar masuk surga.

Dalam kontek itulah Petrus ingin tahu peluang untuk masuk surga bagi orang yang telah meninggalkan segala sesuatu demi mengikuti Dia. Di sini Yesus tidak memberi jawaban konkret atas pertanyaan Petrus. Ia mengatakan padanya bahwa barangsiapa meninggalkan segala sesuatu demi Kerajaan Allah, ia akan menerima hadiah hidup abadi tak hanya nanti tapi kini jua di di dunia ini.

Dalam Adorasi Ekaristi Abadi kita menyembah Yesus Kristus yang ajan menganugerahkan kepada kita hidup abadi. Hadiah itu diberikan kepada kita yang meninggalkan segala sesuatu demi Kristus dan kasih kepada Injil. Itulah pengorbanan kita yang bernilai karena kita lakukan demi Kristus dan Injil, demi kasih.

Tuhan Yesus Kristus, tujuan kami menyangkal diri harus demi kemuliaan Allah Bapa dan Dikau demi kesaksian Injil. Bantulah kami melepaskan hal-hal yang harus kami lepaskan demi kasih kepadaMu dan Injil bukan demi diri sendiri. Bantulah kami tak takut mendekatkan diri kami padaMu dalam Adorasi Ekaristi Abadi selamanya. Amin.

Kredit foto: Ilustrasi (Ist)

1 COMMENT

  1. Syalom Romo.Trimakasih untuk renungannya. Saya tersentuh sekaligus saya merenungkan, Bagaimana menjalani hidup demi kerajaan Allah dewasa ini. Bagaimana kita bisa mengerti tentang hal itu, sementara hal-hal duniawi lebih terlihat dan terasa. Oh ya romo, saya bukan seorang katolik.terimakasih Romo.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version