Home BERITA Hari Ini Telah Lahir Juruselamat

Hari Ini Telah Lahir Juruselamat

0
Ilustrasi -Bayi Yesus.

Puncta 24.12.21
Malam Natal
Lukas 2: 1-14

TIDAK semua bayi yang lahir di dunia ini bernasib baik. Ada banyak kasus bayi yang ditelantarkan.

Ada juga bayi yang baru lahir terus dibuang oleh orangtuanya. Ada bayi yang baru lahir kemudian ditinggal begitu saja di depan rumah warga.

Bahkan ada bayi yang digugurkan, karena tidak dikehendaki kehidupannya.

Kasus seperti ini biasanya terjadi pada pasangan yang tidak terikat pernikahan, atau pasangan muda yang tidak disetujui oleh orangtuanya.

Di sekitar kita ada banyak bayi yang tidak diharapkan kelahirannya. Entah karena masalah ekonomi, hubungan yang tidak direstui atau “back street relationship.”

Ada banyak orang berbelas kasih dan menyelamatkan bayi yang ditelantarkan itu. Mereka mengadopsinya dan memelihara dengan penuh kasih.

Bayi itu tumbuh sebagai anak yang sehat, pintar dan membahagiakan.

Ketika Yusuf dan Maria pergi ke Betlehem untuk cacah jiwa atau sensus penduduk, Maria sedang hamil tua. Saatnya melahirkan sudah dekat.

Maria melahirkan seorang anak laki-laki, anaknya yang sulung. Lalu dibungkusnya anak itu dengan lampin dan dibaringkan dalam palungan, karena tidak ada tempat bagi mereka di rumah penginapan.

Tidak ada tempat yang layak bagi Yesus sang bayi. Sang Juruselamat, Kristus Tuhan, keturunan Raja Daud lahir di kandang hewan dan dibungkus lampin, terbaring di palungan.

Kemiskinan, kesederhanaan dan kepapaan serta penolakan oleh dunia sudah dirasakan Yesus sejak awal.

Hanya orang-orang bersahaja, miskin papa yang menyambut kehadiran-Nya.

Kaum anawim (orang miskin yang percaya mengandalkan Allah semata) seperti Maria dan Yusuf serta para gembala di padang yang menyambut peristiwa ini dengan sukacita.

Warta malaikat kepada para gembala itu terdengar seperti terang yang menghalau kegelapan.

“Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus Tuhan di Kota Daud.”

Yesus lahir seperti bayi-bayi yang tidak diharapkan, dibuang dan ditelantarkan, karena tidak ada tempat bagi mereka di rumah penginapan.

Apakah hati kita sudah tertutup oleh gelapnya dosa sehingga kita tidak tersentuh oleh lahirnya Sang Juruselamat?

Apakah lidah kita sudah kelu oleh gemerlapnya dunia sehingga kita tidak mampu memuji Allah seperti para malaikat yang bernyanyi, “Kemuliaan bagi Allah di tempat yang Mahatinggi, dan damai sejahtera di bumi bagi orang yang berkenan kepada-Nya?”

Hanya hati dan kalbu kaum anawim yang bersukacita menyambut Kristus Juruselamat yang lahir dalam kemiskinan dan kesahajaan.

Sang Juruselamat itu lahir sebagai orang miskin. Hanya orang yang bersemangat miskin di hadapan Allah yang mampu menerima kabar gembira lahirnya Juruselamat.

Mari kita lepaskan segala kemewahan dan keangkuhan dunia agar kita bisa bersolider dengan Sang Juruselamat yang miskin.

Ia lahir dalam kemiskinan bukan kemewahan. Allah hadir dalam diri manusia yang paling hina, miskin dan bersahaja.

Dialah Juruselamat kita.

Masih adakah tempat untuk Sang Juruselamat di hatimu?

Makan sambal dicampur bacem.
Selamat Natal dan Berkah Dalem.

Cawas, Happy Christmas for you….

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version