Home BERITA Harmoni antara Hati, Jiwa dan Akal Budi

Harmoni antara Hati, Jiwa dan Akal Budi

0
Harmonis by Royani Lim

Bacaan 1: Rut 1:1. 3-6. 14b-16. 22
Injil: Mat 22:34 – 40

DALAM musik, harmoni bukan lagi menekankan pada urutan bunyi dan nada yang serasi, namun keserasian nada secara bersamaan.

Dalam sebuah orkestra, biasanya terdiri dari bermacam-macam alat musik yang warna bunyinya berbeda satu sama lain. Bisa dibayangkan jika masing-masing berbunyi tanpa harmoni satu sama lain, pasti bikin sakit telinga.

Bangsa Indonesia terdiri dari bermacam-macam suku dan budaya. Harmoni kebangsaan bermakna, hidup menjaga kerukunan, bertoleransi, saling menghormati antar masyarakat serta saling bekerja sama dalam menyelesaikan permasalahan.

Bangsa Yahudi memiliki Hukum Taurat yang didalamnya terdapat 613 aturan.

Terdiri 248 aturan kewajiban dan 365 aturan larangan.

Aturan-aturan itu diberikan Allah agar bangsa Israel hidup lebih baik, namun dalam pelaksanaannya mereka sangat sulit untuk melakukannya dengan benar.

Hafal dan mampu melaksanakan aturan secara letterlijk (pemahaman suatu teks terpaku pada apa yang dituliskan teks tersebut.) Namun melupakan kasih.

Dalam hal ini, Tuhan Yesus menekankan adanya harmoni antara hati, jiwa, akal budi serta kasih.

“Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. Itulah hukum yang terutama dan yang pertama. Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.”

Dari 613 aturan dalam Hukum Taurat serta Kitab Para nabi, Yesus merangkumnya dalam dua hukum utama dan kita kenal dengan “Hukum Kasih”.

Meski dalam suasana pahit, kehilangan suami, kedua anaknya serta harta namun Naomi tetap setia kepada Allah. Ia menunjukkan kasih setianya dengan pulang ke Bethlehem untuk kembali beribadah kepada-Nya.

Kesetiaan Naomi diimbangi oleh kepercayaan Rut menantunya.

“…ke mana engkau pergi, ke situ jugalah aku pergi, dan di mana engkau bermalam, di situ jugalah aku bermalam: bangsamulah bangsaku dan Allahmulah Allahku;…”

Padahal Rut berasal dari Moab, bangsa yang tidak mengenal Allah.

Rut begitu mengasihi mertuanya, Naomi. Hati, jiwa, akal budi serta kasihnya hanya untuk ibu mertuanya. Keharmonisan antara mertua dan menantu.

Pesan hari ini

Tanpa keharmonisan hati, jiwa, akal budi dan kasih maka kita bisa kehilangan makna tentang iman. Tuhan Yesus meletakkan unsur-unsur tersebut dalam sebuah aturan yang disebut Hukum Kasih.

613 aturan dalam dua aturan utama.

“Ketika kamu memandang salib, kamu memahami betapa Yesus mencintaimu. Tetaplah pakai maskermu dan jaga jarakmu.”

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version