CARA anak-anak muda sekarang menjadi sukses dan kaya amat mengagumkan. Luar biasa, Ada yang berumur sangat muda sudah “top” dan kaya raya.
Pada zaman dahulu untuk menjadi sukses seperti itu membutuhkan waktu berwindu-windu. Mesti merintis dari bawah dan perlahan-lahan mencapai sukses.
Kini semua proses itu seakan bisa dilewati. Tak perlu repot-repot menderita. Misalnya, banyak anak ingin sukses sebagai YouTuber. Mengira di sana jadi sukses dan kaya itu tanpa lebih dulu perlu pinter. Ah, yang bener.
Kaum tua tidak perlu iri terhadap semua ini. Ada satu kekayaan yang tidak bisa diperoleh secara instan. Inilah kekayaan yang umumnya dimiliki kaum tua yang arif bijaksana. Kekayaan itu hanya bisa diberikan (secara instan) oleh Tuhan.
Orang muda perlu memintanya.
Demikianlah dalam doanya, Salomo meminta. Sebagai raja muda yang belum bijaksana, ia berdoa, “Berikanlah kepada hamba-Mu ini hati yang paham menimbang perkara untuk menghakimi umat-Mu dengan dapat membedakan antara yang baik dan yang jahat.” (1 Raja 3: 9). Kebijaksanaan.
Tuhan pun menganugerahkan kebijaksanaan kepada Salomo. Itulah harta yang paling berharga. Sesuatu yang tidak bisa dibeli dan diperoleh secara instan. Mesin digital tercanggih pun tidak dapat memproduksinya.
Kaum tua patut bersyukur atas lanjut usia. Bukankah usia lanjut diperkaya dengan pengalaman dan kebijaksanaan yang terajut?
Biarkan anak-anak muda menikmati sukses dan masa jayanya, karena demikianlah kodratnya.
Mereka bisa menikmati harta berlimpah, sedang kaum tua kaya dengan hikmah. Bersyukurlah mereka yang dipenuhi kebijaksanaan; harta yang tidak instan.
“Knowledge speaks, but wisdom listens.“
(Jimi Hendrix)
Sabtu, 5 Februari 2022
Pw St. Agata, martir