Home BERITA Haruskah Memberi Bantuan Saat Sedang Terpuruk?

Haruskah Memberi Bantuan Saat Sedang Terpuruk?

0
Ilustrasi - Gelandangan yang menolong. (Ist)

Bacaan 1: Ibr 13:15-17. 20-21
Injil: Mrk 6:30 – 34

SEBUAH kisah inspiratif terjadi di New Jersey, Amerika Serikat, sekitar tahun 2017 lalu. Kate Mc Clure mobilnya mogok kehabisan bensin di suatu tempat sepi dan rawan kriminal.

Ia berada jauh dari SPBU dan juga kehabisan uang. Lalu datanglah Johnny Bobbit Jr, seorang gelandangan yang kebetulan sedang lewat disitu.

Setelah menyuruhnya mengunci pintu mobil, Johnny pun berjalan ke SPBU. Ia membeli bensin dengan seluruh uang yang dimilikinya saat itu, yaitu USD 20.

Akhirnya mobil Kate kembali bisa hidup, namun karena ia tidak membawa uang maka berjanji akan kembali lagi mengganti uangnya.

Padahal Johnny tulus dan tidak meminta uangnya diganti.

Kate pun akhirnya kembali, menemui Johnny mengganti uangnya. Kate juga membelikan kebutuhan sehari-harinya, seperti roti, baju dan lainnya.

Kate merasa berhutang budi padanya, ia ingin berbuat lebih dari itu.

Kate bersama kekasihnya mencoba mengumpulkan aksi donasi sosial di situs penggalangan dana GoFundMe.

Target yang ingin dicapai adalah 10 ribu dolar atau setara 142,8 juta bagi Johnny agar ia bisa memiliki modal untuk memperbaiki kehidupannya.

“Saya berharap bisa melakukan lebih, pada orang yang sudah memberi segalanya untuk menolong saya tanpa pamrih,” ungkap Kate.

Tak disangka, donasi terkumpul melebihi target yaitu USD 360 ribu atau setara 5,1 miliar rupiah.

Kepada Good Morning America, Johnny mengatakan selain untuk memperbaiki kondisi hidupnya, ia juga akan membantu orang lain dengan uang donasi itu. Masih banyak orang yang perlu bantuan.

Inilah nasihat yang disebut penulis Ibrani, “Dan janganlah kamu lupa berbuat baik dan memberi bantuan, sebab korban-korban demikianlah yang berkenan kepada Allah.”

Membantu tanpa pamrih, kiranya Tuhan melengkapimu dengan segala yang baik untuk melakukan kehendak-Nya.

Tuhan Yesus mengajak para murid untuk beristirahat sejenak, setelah tugas perutusan yang dilakukannya.

Dalam kondisi lelah fisik, hati, serta lapar ternyata mereka tetap saja harus peduli kepada orang lain yang sedang membutuhkan perhatian.

Saat mendarat, Yesus melihat sejumlah besar orang banyak. Tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan kepada mereka yang seperti domba tidak mempunyai gembala. Ia mengajarkan banyak hal kepada mereka.

Pesan hari ini

Tuhan Yesus memberi teladan, agar murid-Nya tidak menghindar saat orang membutuhkan perhatian.

Dalam kondisi yang terbatas Johnny mampu melaksanakan kehendak-Nya, memberi bantuan. Padahal, ia sendiri juga perlu dibantu.

Semoga kita diberi kekuatan seperti Johnny.

Berpikirlah positif, tidak peduli seberapa keras kehidupanmu. Tetap pakai masker dan jaga jarakmu.

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version