Home BERITA Hati-hati Tidur di Pertapaan Trappist Penggadungan, Ketapang: Banyak Semut dan Tikus (6)

Hati-hati Tidur di Pertapaan Trappist Penggadungan, Ketapang: Banyak Semut dan Tikus (6)

1

UMUR sudah 75 tahun. Maka, Romo Mikael Santana OSCO harus pensiun jadi Prior (pemimpin biara). Ini sesuai aturan Konstitusi Ordo Cisterciensis (OCSO).

Benar sekali. Romo Mikael Santana OSCO sudah sejak tahun 1996 telah menjadi Prior (Pemimpin) di Pertapaan Trappist Lamanabi di Flores, NTT.

Sesudah meletakkan jabatan karena tunduk pada Konstitusi Ordo Cisterciensi (OCSO), maka bulan-bulan di tahun 2022 ini, Romo Mikael Santana mulai menjalani tahun sabbaticalnya.

Ia sudah kembali ke “rumah induk” di Pertapaan Trappist Santa Maria di Rawaseneng, Kabupaten Temanggung, Jateng.

Juga karena Prior baru untuk Pertapaan Trappist Lamanabi sudah resmi ditunjuk. Yakni, Romo Anton Anjar Daniadi OCSO. Sudah sejak bulan Mei 2022 lalu.

Providentia Dei

Mungkin ini sudah jadi rencana Tuhan alias providentia Dei. Seperti sudah ada yang “mengatur” jalannya sejarah.

Begitu resmi mulai pensiun dan harus kembali ke Rawaseneng, Romo Mikael Santana OCSO bertanya kepada Abbas Rawaseneng Dom Gonzaga OCSO. Apakah ada tempat lain yang kiranya bisa “menampung” dia selama menjalani masa sabbahital-nya.

Dijawab ada. Tempatnya adalah kawasan pedalaman Penggadungan, Kecamatan Sungai Melayu, Keuskupan Ketapang, Kalbar –sejauh 3,5 jam perjalanan dari “pusat kota” Ketapang.

Romo Mikael Santana OCSO dan Romo Isaac Majoor OCSO – kini Abbas Pertapaan Trappist Konigshoeven di Tilburg, Negeri Belanda. Mereka menikmati makan siang sederhana usai mengikuti perayaan ekaristi di calon lahan Pertapaan Trappist ke-4 di pedalaman Penggadungan, Kec. Sungai Melayu, Kab. Ketapang, Kalbar. (Sugeng Agus Priyono)

Sendika dalem

Mendapat tawaran apakah dirinya bersedia -katakanlah untuk sementara waktu- menjadi warga baru untuk calon Pertapaan Trappist di Pegadungan ini, Romo Mikael Santana OCSO menjawab “Sendika Dalem” alias “dengan semangat ketaatan penuh, (saya) siap menerima pengutusan baru.”

Tidak hanya itu ternyata.

Romo Mikael Santana OCSO juga untuk sementara waktu diminta menjadi pemimpin komunitas di lahan calon lokasi Pertapaan Trappist ke-4 di wilayah pastoral Keuskupan Ketapang, Kalbar.

Hati-hati tidur di malam hari

Karena berlokasi di kawasan pedalaman dengan tekstur tanah berbukit-bukit dan juga masuk wilayah hutan, maka dengan nada berseloroh, Romo Mikael Santana OCSO mengatakan berikut ini.

“Harus hati-hati -maksudnya waspada saja- kalau mulai tidur di malam hari. Karena di sini masih banyak berkeliaran semut dan tikus. Siapa tahu, di lapisan tanah di bawah kamar tidur kita itu ada sarang tikus atau semut,” kata Romo Santana OCSO berkelakar dengan penulis di Penggadungan, hari Rabu siang yang sangat panas tanggal 13 Juli 2022.

Dikatakan Romo Mikael Santana, usai acara Perayaan Ekaristi menandai awal proses pengembangan calon Pertapaan Trappist ke-4 di Indonesia. Tepatnya di Desa Penggadungan, Kecamatan Sunga Melayu, Kabupaten Ketapang, Provinsi Kalbar.

Kredit: Agustinus Sugeng Priyono untuk Titch TV dan Sesawi.Net

1 COMMENT

  1. Romo Mikael Donal Santana OCSO luar biasa dalam usia 75 th bersedia menerima tugas perutusan baru untuk memimpin dan memulai biara OCSO baru di pedalaman Keuskupan Ketapang.Sehat terus Romo Mikael OCSO .GBU

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version