Jumat, 10 Juni 2016
Pekan Biasa X
1Raj 19:9a.11-16; Mzm 27:7-8a.8b-9abc.13-14; Mat 5:27-32
Dalam khotbah di bukit, Yesus berkata,
“… jika matamu yang kanan menyesatkan dikau, cungkillah dan buanglah… Dan jika tangan kananmu menyesatkan dikau, penggallah dan buanglah…”
DALAM Injil hari ini Yesus Kristus menyampaikan kepada kita tentang kemurnian hati. Yesus menyampaikan tuntutan ini selangkah lebih maju daripada Perjanjian Lama.
Ia mengajarkan bahwa bahkan memandang seorang perempuan dengan nafsu dalam hati pun, yakni melihatnya melulu sebagai objek keinginan nafsu pun, itu adalah dosa serius. Saat kita memandang yang lain sebagai objek dan kita memiliki pikiran yang tidak murni tentang mereka kita berdosa.
Di sini Yesus Kristus memanggil kita agar memiliki hati yang suci murni. Kemurnian hati merupakan konsekuensi dari kasih kita yang terarah pada Yesus Kristus baik jiwa, raga, pikiran dan perasaan kita.
Dalam Adorasi Ekaristi Abadi, kita menyembah Yesus Kristus yang menyampaikan kepada kita bahwa segala sesuatu yang bernilai dalam hidup kita yang menghambat relasi kita dengan Tuhan harus kita lepaskan. Jauh lebih baiklah kehilangan milik dan posisi jabatan dan meretas ikatan dengan mereka daripada membahayakan keselamatan kekal bagi jiwa kita.
Tuhan Yesus Kristus, Engkau mengajar kami agar kami siap bertempur demi kebenaran dengan segala daya dan siap menyingkirlan semua yang dapat membuat kami melawan Dikau. Kami ingin hidup murni. Berilah kami kehendak kuat dalam menata mata dan pikiran. Bantulah kami mendedikasikan hati, pikiran, waktu dan energi kami untuk menyuburkan kasih kami afar bertahan dan berbuah. Jadikanlah hatiku tahir dan perbaharuilah batinku dengan roh yang teguh! (Mzm 51:12) kini dan selamanya. Amin.
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)