Home BERITA Hepinya Para Suster SFS Sukabumi “Belajar” tentang Korupsi (4)

Hepinya Para Suster SFS Sukabumi “Belajar” tentang Korupsi (4)

0
Sukacita bersama para Suster Fransiskan Sukabumi (SFS) usai sukses mengikuti gelaran lokakarya menyebar semangat anti korupsi di kalangan Gereja Katolik Indonesia bersama Tim Ehem! Yayasan Bhumiksara dan KWI di Rumah Retret St. Lidwina, Sukabumi, 12-14 Juli 2016.

KALAU segala sesuatu itu dikerjakan dengan semangat magis (mau senantiasa ingin lebih baik, lebih bagus, lebih sempurna, dst), maka rasa kantuk pun ikut sirna di ujung kelopak mata usai makan siang. Setidaknya, suasana serba semangat dan hepi  itu terlihat jelas di wajah ke-36 biarawati Suster Fransiskan Sukabumi (SFS).

Selama  dua hari penuh mulai 12-14 Juli 2016 dan bertempat di Rumah Retret St. Lidwina di Sukabumi, para suster SFS ini setia dan tekun mengikuti program acara menggelorakan semangat anti korupsi di kalangan Gereja Katolik Indonesia bersama Tim Ehem! Yayasan Bhumiksara-KWI.

Baca juga:  Meletakkan Tuhan dalam Perkara Korupsi, Rumus Pendek Sr. Marietta SFS (3)

Panitia lokal Suster Fransiskan Sukabumi (SFS) bersama para pengampu lokakarya anti korupsi Tim Ehem! Yayasan Bhumiksara - KWI
Panitia lokal Suster Fransiskan Sukabumi (SFS) bersama para pengampu lokakarya anti korupsi Tim Ehem! Yayasan Bhumiksara – KWI

Permainan untuk penyemangat jiwa

Permainan-permainan penuntun materi dengan baik dibawakan oleh Damayani Sabini. Usai makan siang, sebelum rasa kantuk sempat menyergap pelupuk, Damayani  terlebih dahulu melakukan olah raga sederhana agar kantuk itu sirna dan semangat kembali terpupuk. Syukurlah bahwa program fun games ini berhasil mendulang suasana kondusif, setidaknya para suster dibuat semakin bergairah mengikuti program acara selanjutnya.

Bermain peran untuk secara visual dan gerak menggambarkan suasana rumitnya kondisi hidup sosial.

Daya tahan prima para suster SFS Sukabumi layak diacungi jempol. Soalnya, program gerakan anti korupsi di kalangan Gereja Katolik Indonesia yang mulai disematkan oleh Tim Ehem! Yayasan Bhumiksara-KWI ini berlangsung sejak usai makan pagi sampai setelah makan malam. Tidak ada acara siesta (tidur siang) lazimnya keseharian para suster biarawati. Pun pula ke-36 suster biarawati SFS peserta program ini juga tidak disediakan waktu untuk siesta.

Karenanya, praktik olah raga sederhana disertai permainan pedagogik besutan Damayani sungguh merupakan selingan yang menarik.

Permainan bernuansa pedagogik untuk melatih kepekaan leadership dan kerjasama antara anggota di bawah komando Sr. Agnes Keraf SFS.

Dan tak terasa, setelah dua berkutat dengan empat paparan modul berisi persepsi orang tentang korupsi, analisis social budaya terkait praktik-praktik kolutif-koruptif, refleksi, dan rencana aksi pribadi, para suster SFS Sukabumi itu sampai pada ujung program acara: perayaan ekaristi, refleksi-evaluasi, program ToT.

Ini latihan kerjasama dan saling mendukung dalam karya da panggilan melalui permainan peran.

Merasa capaikah para suster SFS Sukabumi mengikuti program menyebarkan semangat anti korupsi di kalangan Gereja Katolik Indonesia ini? Dari wajah-wajah ceria para suster SFS yang datang dari berbagai kawasan terkesan jelas bahwa mereka ini sungguh menikmati gelaran acara formatif ini. Buktinya, saat dilalukan foto bersama panitia pengampu, mereka memancarkan rona-rona kegembiraan bahwa telah mendapatkan sesuatu yang berharga buat hidup pribadi, komunitas, dan tarekat regilius mereka dalam menyongsong masa depan.

Komunitas menjadi tempat dimana semangat saling mendukung dan mengontrol itu dipupuk bersama.

 

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version