KALAU segala sesuatu itu dikerjakan dengan semangat magis (mau senantiasa ingin lebih baik, lebih bagus, lebih sempurna, dst), maka rasa kantuk pun ikut sirna di ujung kelopak mata usai makan siang. Setidaknya, suasana serba semangat dan hepi itu terlihat jelas di wajah ke-36 biarawati Suster Fransiskan Sukabumi (SFS).
Selama dua hari penuh mulai 12-14 Juli 2016 dan bertempat di Rumah Retret St. Lidwina di Sukabumi, para suster SFS ini setia dan tekun mengikuti program acara menggelorakan semangat anti korupsi di kalangan Gereja Katolik Indonesia bersama Tim Ehem! Yayasan Bhumiksara-KWI.
Baca juga: Meletakkan Tuhan dalam Perkara Korupsi, Rumus Pendek Sr. Marietta SFS (3)
Permainan untuk penyemangat jiwa
Permainan-permainan penuntun materi dengan baik dibawakan oleh Damayani Sabini. Usai makan siang, sebelum rasa kantuk sempat menyergap pelupuk, Damayani terlebih dahulu melakukan olah raga sederhana agar kantuk itu sirna dan semangat kembali terpupuk. Syukurlah bahwa program fun games ini berhasil mendulang suasana kondusif, setidaknya para suster dibuat semakin bergairah mengikuti program acara selanjutnya.
Daya tahan prima para suster SFS Sukabumi layak diacungi jempol. Soalnya, program gerakan anti korupsi di kalangan Gereja Katolik Indonesia yang mulai disematkan oleh Tim Ehem! Yayasan Bhumiksara-KWI ini berlangsung sejak usai makan pagi sampai setelah makan malam. Tidak ada acara siesta (tidur siang) lazimnya keseharian para suster biarawati. Pun pula ke-36 suster biarawati SFS peserta program ini juga tidak disediakan waktu untuk siesta.
Karenanya, praktik olah raga sederhana disertai permainan pedagogik besutan Damayani sungguh merupakan selingan yang menarik.
Dan tak terasa, setelah dua berkutat dengan empat paparan modul berisi persepsi orang tentang korupsi, analisis social budaya terkait praktik-praktik kolutif-koruptif, refleksi, dan rencana aksi pribadi, para suster SFS Sukabumi itu sampai pada ujung program acara: perayaan ekaristi, refleksi-evaluasi, program ToT.
Merasa capaikah para suster SFS Sukabumi mengikuti program menyebarkan semangat anti korupsi di kalangan Gereja Katolik Indonesia ini? Dari wajah-wajah ceria para suster SFS yang datang dari berbagai kawasan terkesan jelas bahwa mereka ini sungguh menikmati gelaran acara formatif ini. Buktinya, saat dilalukan foto bersama panitia pengampu, mereka memancarkan rona-rona kegembiraan bahwa telah mendapatkan sesuatu yang berharga buat hidup pribadi, komunitas, dan tarekat regilius mereka dalam menyongsong masa depan.