Home BERITA Hidup Itu Indah, tapi Juga Penuh Tantangan

Hidup Itu Indah, tapi Juga Penuh Tantangan

0
Ilustrasi: Setiap orang melewati tantangan berbeda dalam hdup. (Sr Ludovika OSA)

Jumat, 18 Oktober 2024

Pesta St. Lukas

  • 2Tim. 4:10-17b.
  • Mzm. 145:10-11.12-13ab.17-18
  • Luk. 10:1-9

HIDUP ini penuh dengan tantangan dan cobaan. Terkadang sepertinya tidak peduli seberapa keras kita berusaha atau seberapa keras kita berjuang, dunia seakan melawan kita. Dunia tidak berpihak kepada kita.

Namun, sejatinya akan selalu ada rintangan, tantangan, dan cobaan dalam hidup kita. Itu adalah hal-hal yang membumbui kehidupan. Tanpa itu, hidup akan lembek, tak bertenaga dan bahkan akan terasa membosankan

Kita semua dipanggil dan diutus Tuhan seperti “anak domba ke tengah serigala”.

Tanpa perlengkapan senjata dan bekal lainnya sebagai penunjang, bagaimana mungkin anak domba bisa bertahan di hadapan serigala?

Sesuatu yang tidak masuk akal. Tetapi itulah logika perutusan Tuhan. Bukan karena kita kuat dan hebat maka diutus-Nya untuk menjadi saksi Kristus di tengah dunia, yang cenderung menolak Kristus dan mengabaikan nilai-nilai Kerajaan Allah.

Bukan pula karena kita memiliki segala keistimewaan dan jaminan duniawi untuk mendukung perutusan itu. Tetapi, semua itu mau menyatakan kebesaran Allah dibalik kesediaan dan ketulusan hati kita untuk menjadi saksi-Nya.

“Seorang yang siap diutus itu sama seperti seorang bayi yang baru lahir ke tengah dunia,” kata sahabatku

Bayi itu mengandalkan Tuhan dan penyertaan serta perlindungan kasih sesamanya. Seperti seorang anak yang baru lahir, kita hanya memiliki keberanian untuk memulai sesuatu yang mungkin belum pernah kita masuki sebelumnya.

Hidup itu indah, tetapi juga penuh dengan banyak tantangan. Pencobaan dalam hidup kita membentuk kita.

Kita memiliki pilihan untuk membiarkan tantangan dan ancaman, membuat kita pahit, marah, dan kesal, atau kita dapat menggunakan tantangan untuk tumbuh menjadi manusia yang lebih baik.

Kita tidak boleh lupa bahwa pencobaan dan tantangan memiliki tujuan.

Menariknya, meski hidup mungkin merupakan rangkaian saat-saat sulit, itu juga merupakan kesempatan untuk tumbuh dan belajar.

“Nyatanya, saat kita dirobohkan, kehilangan arah, atau merasa ingin menyerah, hidup memberi kita pelajaran terbesar, oleh karena itu selalu menyenangkan melihat momen-momen itu sebagai peluang yang berfungsi untuk membangun dan menjadikan kita lebih baik, lebih kuat dari sebelumnya,” ujarnya

Dalam bacaan Injil hari ini kita dengar demikian, “Pergilah, sesungguhnya Aku mengutus kamu seperti anak domba ke tengah-tengah serigala.”

Kita diajak untuk mengenali realitas dunia yang penuh konflik. Saat kita menjalani iman kita, kita mungkin akan menghadapi situasi yang sulit, kritik, atau bahkan penganiayaan.

Namun, kita diingatkan untuk tidak takut. Keberanian untuk bersaksi tentang iman kita adalah bagian dari perjalanan spiritual.

Yesus mengajak kita untuk bersikap bijak. Kita harus belajar untuk berstrategi dalam menghadapi tantangan, memahami bahwa ketidakberdayaan kita bukanlah akhir, melainkan kesempatan untuk menunjukkan kasih dan kebaikan.

Kita dipanggil untuk hidup dengan integritas, tetap setia pada nilai-nilai kita meski dalam situasi yang tidak mendukung.

Bagaimana dengan diriku?

Apakah aku menemukan dalam kasih Tuhan kekuatan untuk menghadapi tantangan dan ancaman kehidupan ini?

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version