Home BERITA Hikmah dari Kekalahan Inter Milan

Hikmah dari Kekalahan Inter Milan

0
Ilustrasi - Kalah dan pusing karena judi. (Ist)

Puncta 27 September 2024
PW. St. Vinsensius a Paulo, Imam
Lukas 9:18-22

INTER MILAN kemarin dibabat habis oleh tim sekotanya, AC Milan, saat pertandingan derby kota Milan. Inter baru saja menahan imbang raksasa Inggris Manchester City dalam laga Champion.

Hasil imbang 0-0 melawan City seolah sebuah kemenangan besar. Apalagi di pertandingan lain Milan dikalahkan oleh Liverpool dengan skore 3-1. Dada Inter semakin membusung menghadapi derby tim sekotanya.

Apalagi semua media sport Eropa menjagokan Inter akan mampu mengalahkan Milan. Tetapi rasa percaya diri yang terlalu tinggi membuat mereka meremehkan lawannya. Akibatnya Inter digulung AC Milan dengan dua gol ke gawang mereka.

Over confidence membuat mereka sombong dan terlena. Mereka tidak bermain maksimal karena merasa yakin bisa menang. Ternyata lawan bermain lebih bagus dan hasilnya Inter harus gigit jari. Mereka harus belajar dari kegagalan ini.

Para murid Yesus mungkin juga dalam posisi over convidence. Mereka mendengar komentar-komentar orang banyak bahwa Yesus adalah seperti Yohanes Pembaptis, Elia atau nabi-nabi dahulu yang telah bangkit.

Kehebatan Yohanes Pembaptis, Elia dan nabi-nabi dahulu yang diterakan pada Guru mereka membuat murid-murid membusungkan dada. Mereka punya Guru yang hebat dan tersohor.

Maka ketika Yesus bertanya, “Menurut kamu, siapakah Aku ini?” Petrus dengan lantang, penuh percaya diri, tanpa berpikir panjang menjawab: “Mesias dari Allah.”

Maka Yesus langsung melarang dengan keras agar jangan diberitakan kepada siapa-siapa. Jangan terlalu percaya diri dulu. Mesias macam apa yang dibayangkan Petrus.

Ketika mereka tahu bahwa Mesias harus menderita, ditolak oleh kaum tua-tua, disalibkan dan mati, mereka putus asa. Harapan yang tinggi-tinggi itu hancur berkeping-keping.

Yesus harus mendidik dan mendampingi agar paham Mesianitas mereka sejalan dengan kehendak Tuhan.

Memurnikan motivasi dan siap menyesuaikan diri dengan kehendak Tuhan harus terus dibangun. Percaya diri boleh tetapi jangan terlalu over. Tetap harus waspada dan jangan terlena.

Mari kita belajar dari kekalahan Inter Milan yang terlalu percaya diri berlebihan. Jangan terlena.

Pagi-pagi menikmati sinar matahari,
Di pinggir jalan membeli bakso wonogiri.
Over confidence membuat orang lupa diri,
Akhirnya hanya tinggal menyesal nanti.

Wonogiri, jangan terlena
Rm. A. Joko Purwanto, Pr

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version