SEPANJANG hari ini, muncul narasi massif di jalur medsos. Beritanya menarik, sensasional, tapi validitasnya meragukan.
Dan ya memang tidak benar.
Di situ dikatakan, pada intinya, Romo van Lith SJ akan menerima penghargaan bintang Satya Lencana.
Akan disematkan kepada dua wakil penerima yakni Romo Gregorius Budi Subanar SJ dan Bruder Giwal FIC.
Akan diberikan tanggal 23 September 2021 mendatang.
Hoaks total
Database Redaksi Sesawi.Net mencatat jelas bahwa peristiwa itu sudah terjadi tahun 2016 silam.
Dua wakil penerima penghargaan memang dua orang yakni Romo Budi Subanar SJ dan Bruder Giwal FIC.
Narasi yang sama sebenarnya sudah beredar tahun 2016. Hanya saja, sekarang tanggal dan tahun penerimaanya dengan sengaja telah diganti.
Bukan lagi (sudah) terjadi tahun 2016, tapi akan berlangsung tanggal hari Rabu tanggal 23 September 2021 lusa.
Sumbernya dari mana?
Petang tadi, Sesawi.Net mengontak Romo Budi Subanar SJ di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Ia sendiri mengaku kaget kok narasi macam itu muncul lagi. Persis narasi yang sama sudah pernah beredar di tahun 2016. Tapi kali ini, dengan moderasi editing tanggal dan tahun saja yang sengaja dibuat berbeda.
“Sepanjang hari ini, saya juga ditanyai banyak orang. Saya tanya mereka, itu dapat info macam itu sumbernya dari mana? Tak bisa jawab, kecuali dari sebaran medos. Nah, untunglah database Sesawi.Net punya ‘rekaman’ peristiwa tahun 2016 silam,” kata Romo G. Budi Subanar SJ menjawab Sesawi.Net, hari Senin menjelang petang tanggal 20 September 2021.
“Itu sudah terjadi tahun 2016, saat anakku waktu itu masih duduk di kelas XI SMA van Lith Muntilan,” tutur Haryanto, mayor purnawirawan TNI AU bersaksi dari Yogyakarta.
Yang terkecoh dengan narasi hoaks ini bukan hanya kalangan awam. Bahkan seorang imam Jesuit senior pun ikut terkecoh.
Itulah kelemahan kita bersama. Memori kita akan “sejarah” itu sangat pendek.
Untunglah, jejak digital bisa membuktikan bahwa peristiwa itu sudah terjadi tahun 2016 silam. Bukan besok Rabu lusa tanggal 23 September 2021.