PERAYAAAN hari ulang tahun Paroki Cilacap diharapkan menjadi tanda persatuan Gereja dan kebersamaan umat. Hal tersebut diungkapkan Julius Ery Purwanto, ketua panitia HUT ke-93 Paroki Cilacap, Keuskupan Purwokerto, Jateng.
Disampaikan Julius dalam acara pembukaan. “Ulang tahun ini ditujukan tidak hanya umat Katolik saja, namun semua umat warga masyarakat Cilacap”, tuturnya.
Peringatan HUT ke-93 Paroki Santo Stephanus Cilacap dimeriahkan dengan berbagai acara. Dikemas dalam Festival Kasih dengan tema “Satu Hati Banyak Kebajikan”.
Festival Kasih kegiatan ini digelar selama tiga hari yakni 27–29 Oktober 2023; bertempat di area Gereja Katolik Lama, Jalan A. Yani Cilacap.
Rangkaian acara diawali pada hari Jumat (27/10) dengan iring–iringan barisan para murid SMP Pius Cilacap ke Gereja Lama.
Melibatkan banyak murid. Yakni, siswa SMP Pius Cilacap, SMP Maria Immaculata, SMA Yos Sudarso Cilacap, Akademi Maritim Nusantara (AMN), dan umat. Setelah perarakan, kegiatan dilanjutkan Line Dance Prince Dance Group, Sosialisasi Anti Bullying, Live Music, Doa Bersama Lintas Agama, pagelaran wayang kulit dan ketoprak.
“Sedangkan pada hari kedua, Sabtu (28/10) ada pentas seni dari TK sampai dengan AMN, Orange Band dan orasi Sumpah Pemuda. Hari Minggunya, ada zumba, sosialisasi kesehatan, kegiatan anak–anak PIA hingga, barongsai,” beber Julius.
Dengan ada kegiatan ini, Julius juga mengajak anak–anak muda untuk melestarikan budaya Jawa dengan menyaksikan wayang kulit dan ketoprak. “Kita menggelar wayang kulit dengan bahasa Indonesia, harapannya semua dapat mengerti alur wayang yang digelar,” ujarnya.
Selama tiga hari penyelenggaraan Festival Kasih dilaksanakan pameran arsip dan sejarah Paroki Cilacap di Gereja Lama. Thomas Sutasman, selaku Panitia Festival Kasih Bagian Pameran Arsip & Sejarah Paroki, berharap dengan digelarnya Festival Kasih ini, banyak sejarah paroki luar biasa yang bisa di gali dan banyak aset arsip sejarah yang bisa dijaga diharapkan bisa jadi memori kolektif.
“Pameran ini menjadi tanda kebersamaan umat Katolik dengan umat lain. Gelaran pameran melibatkan Komunitas Tjilatjap History yang sebagian besar umat Muslim”, tambah Thomas.
Dengan ada kegiatan ini, Julius juga mengajak anak–anak muda untuk melestarikan budaya jawa dengan menyaksikan wayang kulit dan ketoprak.
“Kita menggelar wayang kulit dengan bahasa indonesia, harapannya semua dapat mengerti alur wayang yang digelar,” ujarnya.
Puncak kegiatan HUT Paroki diadakan Perayaan Ekaristi yang dipersembahkan oleh Uskup Keuskupan Purwokerto, Mgr. Christophorus Tri Harsono. Dalam homilinya, Mgr. Tri Harsono menekankan pelayanan yang telah diteladankan oleh Santo Stephanus dan pastor paroki Romo Carolus OMI. Selanjutnya diadakan malam sarasehan dengan tema “Merajut Kebersamaan dan Dopokan Bareng Ramane” pada hari Senin (30/10/2023).
Hadir dalam acara dapokan tersebut Asisten Perekonomian dan Pembangunan Drs Muhamad Wijaya MM, Kapolresta Cilacap Kombes Pol Fannky Ani Sugiharto SIK, MSi, Danramil 01/Cilacap Kapten CPM Agus Santoso, Danlanal Cilacap diwakili Mayor (Mar) Muhamad Edi Santoso, Kapolsek Cilacap Selatan AKP Moro Priyadi, Camat Cilacap Selatan Basuki Priyo Nugroho, Ketua FKUB Kabupaten Cilacap KH Akhmad Shoim El Amin, Komunitas Jaringan Gusdurian Kabupaten Cilacap.
Sebagai narasumber pertama, Uskup Mgr. Tri Harsono mengatakan bahwa dialog pertemanan akan hambar kalau kita tidak memberdayakan ekonomi di sekitar kita, pertemanan harus dengan tali kasih terhadap sesama.
Gus Soim, panggilan akrab Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama Kabupaten Cilacap dalam acara tersebut juga mengatakan, segala sesuatu harus dimulai dengan cinta kasih. Itu karena Cinta Kasih adalah kunci kehidupan,Berteman akan omong kosong tanpa kebaikan karena sebaik baik manusia adalah yg bermanfaat bagi semuanya tanpa pilih kasih.
“Pertemanan sama sekali tidak memperhatikan kepentingannya sendiri, tapi kepentingannya orang lain dan orang banyak itulah pertemanan. Agama apa pun diturunkan oleh Allah dalam rangka untuk memastikan cinta kasih Tuhan untuk seluruh alam. Semua dimulai dengan cinta kasih. Apa pun yang dimulai dengan cinta kasih pasti akan melahirkan kebersamaan, kebaikan, kedamaian dan kerukunan itu pasti,” kata Gus Shoim.
Kapolresta Cilacap Kombes Pol Fannky Ani Sugiharto mengatakan bahwa konflik terjadi karena sebuah ego, maka tekanlah ego itu sendiri dalam diri kita. Berteman yang sejati adalah berdamai dengan dirinya sendiri; baru kemudian sebarkanlah kedamaian dan kasih sayang; lalu pasrahkan sama Tuhan, niscaya akan menemukan hakikat pertemanan.
Sebagai penutup acara, Pastor Paroki Romo Carolus OMI menegaskan bahwa setiap orang pasti menginginkan hal yang terbaik. Maka kita wajib mengasihi terhadap semua orang. “Karena kasih adalah segala galanya maka sebarkanlah cinta kasih yang tanpa syarat, tanpa batas, dan apa adanya,” ungkapnya imam misionaris Oblat Maria asal Irlandia ini,
Kegiatan diakhiri dengan mendeklarasikan Pemilu Damai. “Ini sebagai dukungan Gereja Katolik untuk mensukseskan Pemilu Serentak 2024,” pungkas Julius.