Buah dari peristiwa itu, Rabu (28/11) ratusan guru sekolah dasar di Kota Pekanbaru, Riau, menggelar aksi demonstrasi menuntut aparat kepolisian agar mengusut kasus tindak penganiayaan yang menimpa Nurbaiti.
Dalam aksinya, puluhan guru berkumpul di depan Perpustakaan Wilayah Soeman HS Pekanbaru yang berada di Jalan Sudirman.
Massa yang terdiri atas wanita dan pria dewasa berprofesi sebagai pengajar di berbagai SD di Pekanbaru ini dalam aksinya membawa sejumlah sepanduk menuliskan kecaman tindak penganiayaan Nurbaiti.
“Kami mendesak agar aparat kepolisian dapat mengusut tuntas kasus penganiayaan seorang guru SD, Nurbaiti,” kata Sudirman, seorang guru SD Negeri 131, Kecamatan Bukitraya, Pekanbaru.
Sudirman mengaku turut serta dalam aksi tersebut karena merasa prihatin atas peristiwa penamparan seorang guru perempuan beberapa waktu lalu.
Sudirman dan puluhan guru lainnya itu mengaku tergabung dalam Forum Komunikasi Guru Kota Pekanbaru Bersatu.
Para pengunjuk rasa ini membawa spanduk bertuliskan empat pernyataan sikap, diantaranya yakni meminta kepada Kapolda Riau untuk mengusut tuntas atas kasus pemukulan dan pengancaman dengan senjata api terhadap guru.
Kemudian, para guru ini juga meminta Gubernur Riau agar memecat Sayid Burjaya, pelaku penganiayaan terhadap Nurbaiti, dari jabatannya sebagai Kepala Bidang di Dinas Kehutanan Riau.
Selanjutnya, para demonstran juga meminta agar berbagai pihak jangan sampai melecehkan peofesi guru dan yang terakhir yakni menghormati dan menghargai jasa guru sebagai pejuang pendidikan bangsa.
“Tanpa guru, manusia sama seperti hewan. Guru adalah manusia, bukan hewan yang dapat diperlakukan semena-mena”.
Teriakan itu terlontar dalam orasi mereka yang menggelar aksi unjuk rasa. bersambung