Puncta 03.08.23
Kamis Biasa XVII
Matius 13: 47-53
KALAU kita berkunjung ke Danau Galilea, kita akan diajak makan siang di St. Peter’s Restaurant di pinggir Danau Galilea.
Biasanya setelah para wisatawan naik perahu di tengah danau, mereka diajak singgah makan siang untuk menikmati St. Peter’s Fish atau Ikan Santo Petrus.
Danau atau Laut Galilea adalah danau air tawar yang menghasilkan banyak ikan. Tidak kurang dari 20 spesies ikan ada di sana.
Banyak nelayan yang menggantungkan hidupnya dari menjala ikan. Begitu juga para murid Yesus sebagian adalah nelayan Danau Galilea.
Ikan Santo Petrus itu sejenis ikan mujahir atau nila di tempat kita. Disebut Ikan Santo Petrus ya demi branding untuk menarik para wisatawan ke Galilea.
Apakah benar ikan itu yang ditangkap Petrus duaribu tahun yang lalu, kita tidak tahu. Bahwa danau ini menghasilkan banyak ikan itu terbukti sampai sekarang.
Perumpamaan Yesus tentang menjala ikan akan sangat mudah dipahami oleh para pendengarnya karena sangat dekat dengan pengalaman hidup sehari-hari.
Nelayan yang menjala ke tengah danau akan menangkap berbagai jenis ikan. Mereka menarik jalanya ke tepi untuk memilih ikan-ikan.
Ikan yang baik akan dimasukkan ke dalam pasu dan yang tidak baik akan dibuang.
Dari situ Yesus mengajarkan tentang Kerajaan Allah pada akhir zaman. Pada saat itu orang baik akan dikumpulkan dalam Kerajaan Allah dan orang jahat akan dicampakkan ke dalam dapur api.
Kita semua pada waktunya nanti akan diadili. Kebaikan akan mendatangkan keselamatan, sebaliknya kejahatan akan menghasilkan kesengsaraan. Dari sini kita mengerti maksud perumpamaan Yesus.
Pesan yang terkandung adalah berbuatlah baik agar pada hari penghakiman kita beroleh keselamatan. Perbuatan baik itulah yang memungkinkan Tuhan memilah-milah seperti seorang nelayan yang memilih ikan dari dalam jalanya.
Agar kita terpilih, marilah kita menjadi manusia yang berkualitas baik, benar dan berguna bagi lingkungan hidup kita.
Dalam dunia yang serba instan dan materialistik ini, janganlah kita tergoda oleh kemilaunya duniawi yang sering menjerumuskan.
Naik perahu di Danau Galilea,
Banyak burung putih mengikutinya.
Agar kita terpilih masuk surga,
Mari kita terus mengasihi sesama.
Cawas, terus berjuang menjadi yang baik