HARI-hari ini di jagad medsos beredar luas informasi lowongan kerja untuk posisi dokter katolik, lengkap dengan fasilitas dan besaran gaji segala. Redaksi Sesawi.Net mencoba menghungi beberapa sumber di Komunitas Medik Katolik Indonesia (KMKI) dan memperoleh jawaban sebagai berikut:
Informasi lowongan kerja itu memang sahih dan benar, namun kurang lengkap dengan beberapa hal perlu diralat karena informasinya tidak tepat benar. Memanglah benar, bahwa hari-hari ini tengah dicari tenaga medik profesional dokter untuk mengisi lowongan tugas dan tanggungjawab di Balai Pengobatan (BP) Fatima di Fakfak.
- Syaratnya harus dokter katolik, baik pria atau perempuan tidak masalah.
- Lowongan kerja ini terjadi, karena dokter sebelumnya dalam waktu dekat ini akan melanjutkan studi spesialisasi. Karena itu, dibutuhkan tenaga pengganti secepatnya.
- Tidak pernah ada yang namanya Keuskupan Fakfak dan apalagi Keuskupan Agung Fakfak. Penulisan salah menjadi “Keuskupan Agung Fakfak” itu terjadi bukan faktor kesengajaan, namun karena kurang ketelitian semata.
- Fakfak masuk dalam wilayah teritorial gerejani Keuskupan Manokwari-Sorong (KMS). Di seluruh Tanah Papua, yang masuk kategori Keuskupan Agung hanyalah Keuskupan Agung Merauke. Selebihnya masih berstatus Keuskupan saja: Keuskupan Jayapura, Keuskupan Timika, Keuskupan Manokwari-Sorong (KMS), dan Keuskupan Agats-Asmat yang paling terpencil.
Goes viral
Menjawab Sesawi.Net dari Tanah Papua di kawasan Sorong, Papua Barat, Dr. Vika Ardianto menerangkan alur cerita sehingga berita lowongan kerja itu sampai goes viral kemana-mana. Menurut dokter muda lulusan FKUI dari Paroki Maria Bunda Karmel di Jakarta Barat ini, informasi lowongan kerja itu sejatinya hanya dikirimkan ke tiga teman sejawatnya. “Saya sungguh tak menyangka, kalau akhirnya sudah goes viral kemana-mana,” kata dokter muda yang baru empat bulan berkarya di Sorong, Papua Barat ini.
Sejauh ini, kata dia, sudah ada sedikitnya 50-an orang berinisiatif mengontak dia menanyakan hal tersebut dan informasi itu sudah dia teruskan kepada yang berkepentingan.
Mengontak Sesawi.Net dari Fakfak, Keuskupan Manokwari-Sorong di Papua Barat, Sr. Vitalin CB menjelaskan beberapa pokok penting tersebut:
- Dokter pengganti diharapkan bersedia bekerja di Balai Pengobatan (BP) Fatima, lembaga kesehatan milik Keuskupan Manokwari-Sorong (KMS), ini setidaknya 2-3 tahun ke depan agar jangan sering kosong karena ditinggal dokternya yang ingin belajar bidang spesialisasi.
- Dokter status kontrak kerja ini diharapkan bisa bekerja pagi-siang-sore untuk melayani pasien.
- BP Fatima yang oleh orang lokal sering disebut “Rumah Sakit Fatima” adalah milik KMS dan seluruh fasilitas hidup berupa makan pagi, rumah dinas lengkap dengan segala isi dan perabotan rumah tangga beserta kendaraan motor roda dua juga disediakan oleh KMS.
- Tersedia juga fasilitas mobil, namun statusnya adalah ‘milik bersama’.
- Besaran gaji mengikuti standar paling dasar dan baru kemudian akan ditambahi bonus sesuai jumlah jasa mediknya.
Menurut biarawati anggota Kongegrasi Suster-suster Carolus Borromeus (CB) yang leluhurnya berasal dari Klaten dan Wedi di Jawa Tengah ini, kebutuhan akan tenaga medik profesional untuk mengisi kekosongan di BP Fatima ini kategorinya sangat mendesak.
Suster Vitalin CB minta bantuan Redaksi untuk menyampaikan info ini. Para dokter muda yang berminat ingin mengisi lowongan ini bisa menghubungi Redaksi Sesawi.Net (mathias.hariyadi@gmail.com) untuk kemudian bisa kami teruskan kepada yang berkepentingan.
Kredit: Ilustrasi (Ist)