Iman Dan Kerendahan Hati

0

BANGSA Yahudi menganggap bangsa Romawi sebagai bangsa yang kafir, dengan demikian orang Yahudi dilarang untuk menginjakkan kaki di rumah orang Romawi. Menyadari adanya larangan tersebut, meski jabatannya tinggi, perwira Romawi tersebut dengan rendah hati mau datang ke hadapan Yesus. Ia memohon agar Yesus mengucapkan sepatah kata saja untuk menyembuhkan hambanya, tanpa perlu masuk ke dalam rumahnya. Sang perwira tidak memiliki keraguan sedikitpun akan kuasa Yesus, ia menunjukkan iman yang sungguh luar biasa.

Kisah tersebut di atas mengundang kita, sebagai orang beriman, untuk memiliki:

  • Iman yang hidup, yang berdampak positif terhadap orang di sekitar kita. Tumbuhkembangkan sikap kepedulian dan bela rasa terhadap sesama yang menderita, tanpa memandang status, jabatan, dan latar belakang agama; dan wujudkan dalam tindakan nyata
  • Iman yang kokoh disertai kerendahan hati. Menyadari bahwa kita adalah orang berdosa, yang sebenarnya tidak layak menerima kasihNya yang agung; namun kita mau bergantung total kepadaNya, yakin dan percaya bahwa Ia pasti memberikan solusi terindah untuk semua persoalan dan kesulitan yang kita hadapi

Mari perbaharui diri kita, belajar meneladani kerendahan hati dan keteguhan iman sang perwira Romawi, agar kita dapat menghantar semakin banyak orang kepada Yesus untuk mengalami kasihNya.

Kredit foto: Ilustrasi (Ist)

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version