Home BERITA Iman itu Tidak Konyol

Iman itu Tidak Konyol

0
Iman itu harus percaya, taat dan berserah diri

Bacaan 1: Kej 12:1-9

Injil: Mat 7:1-5

Iman itu adalah tanggapan manusia terhadap pewahyuan Allah. Dalam iman terdapat tiga unsur utama:

  • Percaya
  • Taat
  • Berserah diri

Orang beriman artinya percaya, taat dan berserah diri pada Allah yang tidak bisa dilihat.

Lho kok bisa, percaya pada sesuatu yang tidak bisa dilihat? Bukankah hidup harus realistis?

Iman mungkin terlalu abstrak untuk dipahami, baik bagi orang beriman maupun yang tidak beriman.

Hari ini kita membaca kisah luar biasa dari panggilan Abram.

“Pergilah dari negerimu dan dari sanak saudaramu dan dari rumah bapamu ini ke negeri yang akan Kutunjukkan kepadamu;

Aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar, dan memberkati engkau serta membuat namamu masyhur; dan engkau akan menjadi berkat.

Aku akan memberikan negeri ini kepada keturunanmu.”

Bagi orang tidak beriman, panggilan ini mungkin “konyol”.

Abram tidak kenal Allah dan istrinya mandul, bagaimana Allah bisa ngomong bahwa negeri itu akan diberikan kepada keturunannya?

Abram tentu hidup nyaman bersama keluarganya (orang tua, saudara-saudaranya serta Sara istrinya) baik ketika di Ur Kasdim maupun saat di Haran, kota yang dihuni oleh para penyembah berhala.

Tuhan ingin “mencabut” Abram keluar dari daerah penyembah berhala, “Dipilih” untuk menurunkan “Bangsa Pilihan” yang menjadi terang bagi bangsa-bangsa agar mengenal Allah dan Abram percaya.

Abram bersama istrinya dan Lot pergi dari Haran ke “Tanah Terjanji” yaitu Kanaan.

Dan “Janji Allah” itu tergenapi, karena Abram percaya dan melaksanakan perintah-Nya. Ia mendapatkan Tanah Kanaan dan memiliki keturunan yang banyak serta menjadi berkat bagi bangsa lain untuk mengenal-Nya.

Dalam khotbah dan pengajaran-Nya di bukit, Tuhan Yesus mengkritisi setiap orang yang suka memandang rendah orang lain.

Menilai orang harus obyektif, baik dikatakan baik buruk dikatakan buruk.

Kadang orang lebih suka menilai buruk orang lain dan tidak mau mengakui keunggulannya. Padahal dirinya mungkin lebih buruk, namun tidak bisa melihat dirinya sendiri karena terhalang egonya.

“Hai orang munafik, keluarkanlah dahulu balok dari matamu, maka engkau akan melihat dengan jelas untuk mengeluarkan selumbar itu dari mata saudaramu.”

Demikian sindir-Nya kepada orang banyak.

Pesan hari ini

Iman itu tidak konyol, kamu hanya diminta untuk percaya maka kamu akan diberkati dan menjadi berkat bagi orang lain.

“Allah tidak memanggilku untuk menjadi sukses, melainkan Ia memanggilku untuk menjadi taat.”

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version