Home BERITA Iman Katolik: Maria, Bunda Allah

Iman Katolik: Maria, Bunda Allah

0
Gambar kaca St Maria di Kathedral Trenton. (Ist)

MARIA sungguh-sungguh Bunda Allah, karena dia adalah Bunda Yesus (Yohanes 2:1; 19:25). Dia yang dikandung oleh kuasa Roh Kudus dan menjadi sungguh-sungguh Puteranya itu adalah Putera Abadi dari Allah Bapa. Dia adalah Allah sendiri.

Mary is truly the Mother of God because she is the Mother of Jesus (John 2:1, John 19:25). The One who was conceived by the power of the Holy Spirit and became truly her Son is actually the eternal Son of God the Father. He is God himself. (KOMP. KGK 95).

Dalam doa Aku Percaya ada kalimat berbunyi, “… dilahirkan oleh perawan Maria.”

Tentang rumusan iman ini, Gereja menjelaskannya secara gamblang dalam Katekismus Gereja Katolik (KGK) artikel 487-489.

Apa yang Gereja Katolik percaya dan ajarkan tentang Maria, berakar dalam iman akan Kristus, tetapi sekaligus juga menjelaskan iman akan Kristus.

Sejak kekal

“Tuhan telah mengutus Putera-Nya” (Gal 4:4). Tetapi supaya menyediakan “tubuh bagi-Nya” (Ibr 10:5), menurut kehendak-Nya haruslah satu makhluk bekerja sama dalam kebebasan.

Untuk tugas menjadi ibu Putera-Nya, Allah telah memilih sejak kekal seorang puteri Israel, seorang puteri Yahudi dari Nasaret di Galilea, seorang perawan, yang “bertunangan dengan seorang bernama Yusuf dari keluarga Daud: nama perawan itu Maria” (Luk 1:26-27).

“Adapun Bapa yang penuh belas kasihan menghendaki, supaya penjelmaan Sabda didahului oleh persetujuan dari pihak dia, yang telah ditetapkan menjadi Bunda-Nya. Dengan demikian, seperti dulu wanita mendatangkan maut (Hawa/Eva), sekarang pun wanitalah (Maria) yang mendatangkan kehidupan” (LG 56; Bdk. LG 61). 

Sepanjang Perjanjian Lama,  panggilan Maria sudah dipersiapkan oleh perutusan wanita-wanita saleh.

Kendati ketidak-taatannya, sejak awal sudah dijanjikan kepada Hawa bahwa ia akan mendapat turunan, yang akan mengalahkan yang jahat (bdk. Kej 3:15), dan akan menjadi ibu semua orang hidup (bdk. Kej 3:20).

Berdasarkan janji ini, Sara (istri Abraham) mendapat seorang putera kendati usianya sudah lanjut (bdk. Kej 18:10-14; 21:1-2).

Bertentangan dengan harapan manusiawi, Allah memilih apa yang bodoh dan lemah bagi dunia (Bdk. 1 Kor 1:27), supaya menunjukkan bahwa ia setia pada janji-Nya: Hanna, ibu Samuel (Bdk. 1 Sam 1)!, Debora, Rut, Yudit, dan Ester, demikian pula banyak wanita yang lain lagi.

Maria adalah “yang unggul di tengah Umat Tuhan yang rendah dan miskin, yang penuh kepercayaan mendambakan serta menerima keselamatan dari-Nya.

Akhirnya ketika muncullah ia, Puteri Sion yang amat mulia, sesudah pemenuhan janji lama dinanti-nantikan, genaplah masanya” (LG 55).

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version