SANTO Yakobus menunjukkan pada kita sebuah prinsip hidup iman yang mendasar dan kongkret. Iman yang harus diwujudkan dalam sebuah tindakan nyata.
Salah satu godaan dalam hidup rohani yakni orang puas dengan rutinas doa atau kegiatan rohaninya namun tidak sampai pada sebuah aksi nyata. Yakobus mengkritik sikap semacam itu
dan seorang dari antara kamu berkata: “Selamat jalan, kenakanlah kain panas dan makanlah sampai kenyang!”, tetapi ia tidak memberikan kepadanya apa yang perlu bagi tubuhnya, apakah gunanya itu?
Demikian juga halnya dengan iman: Jika iman itu tidak disertai perbuatan, maka iman itu pada hakekatnya adalah mati. Tetapi mungkin ada orang berkata: “Padamu ada iman dan padaku ada perbuatan”, aku akan menjawab dia: “Tunjukkanlah kepadaku imanmu itu tanpa perbuatan, dan aku akan menunjukkan kepadamu imanku dari perbuatan-perbuatanku.” (Yak 2:16-18).
Iman dan perbuatan dua hal yang tidak terpisahkan. Saling melengkapi dan menguatkan.
Tindakan nyata apa yang hendak aku lakukan hari ini sebagai perwujudan imanku?