KINI memang zaman medsos. Tapi, pernahkah sekali waktu Anda sadar bahwa sebaran informasi melalui medsos ini bisa ‘berbelok arah’, kontennya bisa ‘melenceng jauh’ tidak sesuai dengan konteksnya, dan masih banyak lagi.
Karena itu, kata Romo Letkol Yos Bintoro Pr, jangan gegabah mengirim berita notifikasi dan gambar (graphic content) di jalur virtual medsos karena bisa berbahaya, melahirkan konten berita yang menyimpang.
Jangan suka latah
Itu semua bisa terjadi, karena teks dan graphic content itu bisa diedit: ditambahi, dikurangi, disisipi kata atau kalimat yang tidak pas, dan masih banyak lagi.
Karena itu, janganlah kita suka gegabah dan latah suka mengirim berita apa pun di jalur medsos guna menghindari konten berita yang sudah bias, melenceng jauh, dan tidak sesuai lagi dengan konteks peristiwanya.
http://www.sesawi.net/2018/02/11/breaking-news-romo-karl-edmund-prier-sj-dibacok-saat-pimpin-misa-di-kapel-st-lidwina-bedog-yogyakarta/
Pastor Pembina Rohani Akademi Angkatan Udara di Yogyakarta Romo Letkol Yos Bintoro Pr mengimbau sebagai berikut:
- Sebaran informasi dan berita ‘kualitas medsos’ itu bisa dipakai untuk gerakan kontraproduktif pendesaian serangan terhadap Romo Prier SJ saat memimpin Perayaan Ekaristi di Kapel St. Lidwina – Bedog di Jl. Kabupaten, DIY.
- Tidak perlu menjadikan peristiwa ini sebagai pemicu kepanikan yang tidak perlu.
- Perlu aksi-aksi teror seperti ini kita lawan dengan sikap tidak takut akan tindakan teror.
- Postingan kita di medsos akan dipakai sebagai ‘bahan’ merancang kegiatan hate spin
Menurut pastor diosesan KAJ yang bertugas di AAU Yogyakarta dengan pangkat letnan kolonel ini, yang perlu kita sikapi adalah menunjukkan diri tetap tenang, sabar, dan jangan menunjukkan sikap marah di jalur medsos kepada ‘mereka’.
Cukuplah kita mengeluarkan pernyataan mengecam keras aksi teroris ini dan melawan aksi-aksi tersebut dengan Gerakan Kebhinekaan dan Menjunjung Persatuan dan Kesatuan NKRI.