ALMARHUM Br. Ignatius Purwana Surahna FIC akrab disapa dengan nama panggilan Bruder Pur. Ia lahir pada tanggal 2 Januari 1939 di Surakarta dari pasangan Bpk. Thomas Surahno (alm) dan Ibu Veronika Surini (alm).
Bruder Pur adalah anak sulung dari delapan bersaudara. Adiknya juga seorang Bruder FIC. Namanya Br. Fransiskus Xaverius Yugiharjo. Panggilannya Br. Yugi.
Bruder Yugi FIC telah mendahului menghadap Bapa di surga pada tanggal 28 Oktober 1991.
Bergabung masuk FIC
Bruder Pur masuk Postulat pada tahun 1967. Masa Novisiat Kanonik dimulainya pada tanggal 14 Desember 1968. Pada tanggal 8 Desember 1970, beliau mengucapkan prasetia sementaranya. Prasetia seumur hidup diikrarkan pada tanggal 21 November 1976.
Semasa kecil Br. Pur pernah bercita-cita untuk menjadi polisi. Tetapi Allah menuntun Br. Pur pada jalan hidup yang lain.
Setelah lulus dari SMA PL St. Yosef Surakarta pada tahun 1961, beliau melanjutkan studi di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, untuk belajar tentang Sejarah Budaya. Pada tahun 1964 beliau menyelesaikan studi Sejarah Budaya di Universitas Sanata Dharma.
Setelah tiga tahun bekerja sebagai guru, Ignatius Purwana muda merasa terpanggil untuk menjadi Bruder FIC. Tahun 1967, ia mulai masuk Postulat.
Setelah menyelesaikan masa novisiat dan mengucapkan Prasetia Pertama, beliau mendapat tugas sebagai guru di SMP Pangudi Luhur Yogyakarta.
Tugas selanjutnya adalah menjadi Kepala Sekolah di SMP Pangudi Luhur Wedi pada tahun 1975. Karya kerasulan Br. Pur banyak dilakukan di sekolah, baik sebagai kepala sekolah maupun sebagai guru.
Kerasulan sekolah terakhir dijalani sebagai Kepala Sekolah di SMP Pangudi Luhur Sukaraja pada tahun 1994-1995.
Kerasulan selanjutnya adalah mengurus rumah tangga. Kerasulan ini dijalani di komunitas Surakarta, Randusari Semarang, dan Rumah Retret Syalom Bandungan.
Pada tahun 2008, Br. Pur mulai bergabung dengan para bruder senior dan lanjut usia di Wisma Bernardus Semarang.
Bersama para bruder senior dan lanjut usia di Wisma Bernardus, Br. Pur menopang kehidupan para bruder dengan kerasulan doanya.
Selain itu Br. Pur juga terus ikut memerhatikan pengelolaan rumah.
Kondisi kesehatan mulai mundur
Di usia lanjutnya, kondisi kesehatan Br. Pur sering kurang stabil. Beberapa kali ia merasa ada yang kurang nyaman dengan jantungnya. Maka beberapa kali, Br. Pur terpaksa menjalani rawat inap di RS Elisabeth Semarang.
Pada tanggal 20 Juni 2018 Br. Purwana mendapat serangan stroke. Ia harus menjalani perawatan di RS. Elisabeth.
Serangan stroke itu menyebabkan kelemahan pada fisik Br. Pur. Akibatnya Br. Pur tidak dapat lagi berjalan. Para bruder di Wisma Bernardus menolong Br. Pur dengan kursi roda agar terus terlibat dalam kehidupan di Wisma Bernardus.
Bruder Ignatius Purwana dikenal sebagai bruder yang lembut hati. Ia suka memberi perhatian kepada para bruder.
Sebagai orang yang masa mudanya tumbuh di Surakarta, Br. Pur menunjukkan sikapnya yang sopan dan sangat memerhatikan tata krama baik dalam tindakan maupun perkataan.
Yang mengagumkan dari Br. Purwana adalah daya ingatnya. Meski telah beberapa tahun menjalani stroke, namun daya ingatnya tentang nama-nama para bruder terawat dengan baik.
Ini membuktikan betapa besar perhatian Br. Pur kepada sesama brudernya.
Pada tanggal 25 Desember 2021 petang, kondisi Br. Purwana menurun. Ia mengalami kesulitan dengan saluran pernapasannya. Maka para bruder di Wisma Bernardus segera memeriksakan Br. Pur ke RS Elisabeth.
Setelah menjalani pemeriksaan, tim medis RS. Elisabeth memutuskan agar Br. Pur dirawat di ruang ICU.
Pada hari Jumat, tanggal 8 Januari 2022, sepekan setelah hari ulang tahunnya yang ke-83, Br. Ignatius Purwana Surahna FIC menghadap Bapa di surga pada pkl.19.45.
Selamat jalan Br. Pur. Perhatian dan kelembutan hatimu akan selalu indah untuk kami kenang.
Doakan kami yang masih berzirarah di dunia ini.