Home BERITA In Memoriam Ignatius Henri Sontani, Ikut Semarakkan Geliat Alumni Seminari Mertoyudan di...

In Memoriam Ignatius Henri Sontani, Ikut Semarakkan Geliat Alumni Seminari Mertoyudan di Jatim (3)

0
RIP Henri Sontani, alumnu Seminari Mertoyudan angkatan tahun masuk 1979. Ia juga mantan frater Jesuit. (Mathias Hariyadi)

SELAMAT jalan Mas Henry Sontani (9 Februari 1963 – 9 Oktober 2023). Almarhum adalah alumnus Seminari Mertoyudan KPP 79.

Mas Henry. Aku terkenang banyak tentang dirimu. Sepertinya aku mulai mengenal dirimu sejak aku berkiprah di Merto Jatim seputaran tahun 2013. Siapa saja yang ikut di acara Merto Jatim, selalu saya perhatikan. Termasuk salah satunya adalah kamu.

Sering aku berpikir, Mas Henry ini luar biasa. Rumahnya jauh ada di Sidoarjo. Acara Merto Jatim banyak diadakan di Surabaya. Saya perkirakan butuh waktu satu jam untuk mendatangi tempat acara-cara Merto Jatim kala itu.

Bagiku, itu luar biasa Mas. Butuh niat untuk berkumpul. Sementara, lebih banyak yang kurang berminat di acara-acara Merto Jatim, karena kesibukan dan waktu yang kurang pas bagi mereka.

https://www.sesawi.net/wp-content/uploads/2023/10/Bunarto-1.mp3

Rasanya beda saja

Padahal saat-saat awal-awal itu -mulai tahun 2013- tidak mudah membangun Keluarga Besar yang namanya Merto Jatim dengan tagline “Migunani” alias berguna atau bermanfaat untuk semua anggota.

Njenengan kelingan to Mas? Pada suatu acara Merto Jatim, aku pernah tanya njenengan: Mas, njenengan kok rajin ya ikut acara-acara Merto Jatim?

Jawaban sederhana dan itu juga dirasakan hampir semua teman alumni Seminari Mertoyudan: “Aku ki yen kumpul konco-konco Merto, ki ning ati rasane piye ngono. Ibarat koyok awake dewe ki di-charge kaya HP.”

Ha… ha… Aku ngguyu terbahak-bahak di depan almarhum Mas Henri.

Kenapa? Perasaan sama inilah yang aku rasakan dan hampir semua konco sesama “putu” Mbah Merto.

Dalam suatu kesempatan, Mas Henry pernah cerita bahwa persahabatan sesama alumni Seminari Mertoyudan benar-benar berbeda dari para alumni SD, SMP dan lainnya. Ini juga benar. Banyak kesaksian juga tentang hal ini.

Cripingan Merto Jatim

Seingatku, di banyak acara Merto Jatim -khususnya Cripingan saat itu yang sering saya adakan- Mas Henry lebih banyak hadirnya daripada tidaknya. Juga momen2 besar Natalan Merto Jatim selalu hadir. Aku juga ingat, Mas Henry dan isteri ikut hadir di tahbisan Uskup Agung Semarang Mgr. Rubiyatmoko tahun 2017 di Semarang.

Saya hanya menyediakan dua mobil dan susah lho ngajak temen-teman Merto Jatim yang bisa ikut. Mengingat butuh dua hari satu malam soalnya. Wealah… ternyata Mas Henry bisa ikut bersama Mbak Riri, isterinya.

Seiring berjalannya waktu, saya mulai prihatin melihat kondisi Mas Henry. Aku berpikir kok Mas Henry jalannya mulai deglok. Dan tampak kuyu. Tapi yang menggembirakanku Mas Henry ini tetap datang di acara-acara Merto Jatim.

Itu terjadi sebelum memasuki masa pandemi 2020. Kami terakhir sempat Natalan Merto Jatim bulan Januari 2020. Itu menjadi jumpa luring terbesar Merto Jatim terakhir. Kiranya saya baru memahami penyakit diabetes Mas Henry mulai memasuki fase berat.

Sampai akhirnya beberapa tahun harus menjalani cuci darah. Memasuki pandemi, semua acara sudah pasti buyar. Masih berdampak sampai sekarang.

Ya. Saya masih sempat berjumpa dengan Mas Henry tahun 2022, saat saya kunjungan ke rumahnya. Terakhir saya datang melayat bapak mertuanya yang beberapa bulan lalu telah meninggal dunia; tahun 2023 ini.

Memang sih. Cukup banyak perjumpaan dengan Mas Henry ini. Di saat sekarang -terlebih dengan kepergian dia saat ini- semuanya kini menjadi kenangan.

Mas Hen, makasih banget ya atas persahabatan kita di Merto Jatim ini. Njenengan sudah ikut banyak mewarnai kehidupan dan denyut nadi Merto Jatim. Saya bersyukur boleh mengenalmu; terkhusus karena kita disatukan sesama putu Mbah Merto di Keluarga Besar Merto Jatim.

Saatnya njenengan selesai tugas-tugas di dunia dan kembali ke rumah Bapa yang menjadi tujuan kami semua juga. Kami ini cuman tinggal antri kok mas. Ha… ha…

Kami tetap berdoa dan kita semua tetap saling mendoakan.

Sugeng tindak mas Henry Sontani KPP79.

Teriring doa kami,

Toro KPP84
Lurah Merto Jatim

Baca juga: In Memoriam Ignatius Henri Sontani, Brengos Werkudara dari Pasar Minggu (2)

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version