Home BERITA In Memoriam Karol Sitanggang, Mantan Calon Imam Diosesan KAJ

In Memoriam Karol Sitanggang, Mantan Calon Imam Diosesan KAJ

2

PERSENTUHAN saya dengan almarhum Karol Sitanggang, calon imam diosesan KAJ, terjadi tahun 1990-1992 di Seminari Wacana Bhakti dan SMA Kolese Gonzaga di Pejaten Barat, Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Tahun-tahun itu, almarhum Karol masuk seminari menengah milik Keuskupan Agung Jakarta dan kemudian setelah lulus ia melanjutkan studi lanjutan ke jalur imamatnya melalui tahun rohani KAJ dan kemudian STF Driyarkara Jakarta.

Hari Rabu tanggal 12 April 2016 ini, Karol Sitanggang meninggal dunia di sebuah RS setelah sebelumnya mengalami operasi di kepala untuk mengeluarkan cairan di selaput otaknya karena meningitis. Pasca operasi, begitu teman-teman alumni Seminari Wacana Bhakti Angkatan ke-V memberitakan melalui jalur medsos, keadaan Karol sebenarnya membaik.

Namun, Tuhan berkekendak lain. Ia meninggal dunia di tengah himpitan kondisi keuangan keluarga yang kurang memadai untuk proses penyembuhan.

Tulang belakang

Saya mengenal Karol sebagai orang pendiam. Namun setelah beberapa lama tidak pernah mendengar namanya, tiba-tiba saja Karol sudah berprofesi sebagai seorang trainer untuk olahraga outbond.

IMG-20160408-WA0058
Almarhum Karol Sitanggang, calon imam diosesan KAJ yang meninggal dunia karena sakit di Jakarta, Rabu tanggal 12 Aapril 2016. (Ist)

Setahun lalu, kata teman angkatan di SWB, konon Karol mengalami jatuh di bagian punggung hingga tulang belakangnya terkena benturan. Hasil pemeriksaan MRI menyebutkan, salah satu ruas di tulang belakangnya mengalami retak dan dokter mengimbau dilakukan operasi.

Ketiadaan biaya membuat dia urung melakukan tindakan operasi. Sebaliknya, ia masih aktif melakukan berbagai aktivitas pelatihan dengan mengurangi aktivitas gerakan.

Usai Minggu Palma bulan Maret 2016 lalu, alm. Karol tiba-tiba ia mengalami sakit luar biasa. Sebelumnya, pada tanggal 8 Maret, ia mengeluhkan kepalanya terasa cekot-cekot seperti ditekan-tekan, rahangnya menjadi kaku, dan ngomongnya hanya bisa bergumam saja.

Tanggal 4 April 2016  Karol harus meninggalkan perawatan dan pengobatan karena tidak punya biaya lagi.

Menurut penuturan beberapa teman yang sempat mengunjunginya, tatapan matanya nanar kosong, mulut melompong dan hilang memori mengingat nama-nama temannya.

Keluarganya juga bingung mau berbuat apa karena tiada uang untuk berobat. Usaha teman-teman mengumpulan uang baru dimulai pertengahan pekan lalu hingga akhirnya Karol hari Rabu ini mengakhiri hidupnya dengan sempurna: pergi menghadap Sang Pencipta.

Dari Amanda, teman masa sekolahnya di SMA Kolese Gonzaga, diperoleh informasi sebagai berikut:

  • Misa requiem: Kamis 14 Aprill 2016 pukul 18.00 di rumahnya Jl Chairil Anwar Blok B/7, Kompleks Pengairan Bekasi.
  • Misa tutup peti: Jumat, 15 April 2016 di rumah duka pkl. 12.00 WIB.
  • Pemakaman: TPU Pondok Kelapa, Jaktim.

Requiescat in pace.

Kredit foto: Ist

2 COMMENTS

  1. Bagus tulisannya utk mengenang Karol, hanya ada salah ketik utk tg misa Requiem, tertulis tg 13 seharusnya tg 14 April.

  2. Alm Karol dibawa oleh teman2 alumni Gonzaga dan SWB ke RS Pusat Otak Nasional Di Cawang jkt Timur setelah melihat kondisi ybs. Setelah sekitar 1-2 hari dirawat Alm Karol harus dioperasi untuk mengeluarkan cairan Di otaknya. Donasi yg telah terkumpul akan diserahkan ke pihak keluarga.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version