BARANGKALI bisa disebut demikian. Inilah Uskup Indonesia yang mengawali langkah baru yang tidak lazim: mengakrabi gadget komunikasi dan menggunakan internet sebagai media pewartaan. Lalu orang bilang, (alm) Mgr. Johannes Pujasumarta adalah Uskup Gaul Internet. (Baca: In Memoriam Mgr. Johannes Pujasumarta: Duc in Altum (1)
Masuk akal komentar dan pendapat tersebut. Apalagi, sejak alm. Mgr. Johannes Pujasumarta sendiri juga terbilang sangat aktif mempublikasikan semangat pastoral duc in altum dan mengumandangkan hal itu melalui media blogspot pribadinya dan sebelumnya melalui multiply.com.
Penggunaan gadget di kalangan para imam, suster, bruder, frater –kala itu– masih dianggap tabu. Selain dianggap barang mewah, gadget juga menjadi sumber darimana ‘godaan’ itu akan muncul. Melalui gadget, orang bisa mengunduh percakapan-percakapan, gambar-gambar visual yang membuat kaum berjubah bisa ‘melayang tanpa batas’ hingga bisa ditengarai malah akan menjerumuskan kaum berjubah ini untuk hidup tidak setia dengan panggilan hidup baktinya. Utamanya, penghayatan akan kaul kemurnian/keperawanan.
Namun, di tangan alm. Mgr. Johannes Pujasumarta, perspektif minor dan cara pandang yang sedemikian stigmatis ini diubah secara radikal. Gadget adalah alat efektif untuk misi pewartaan iman. Dan beliau meyakini hal itu dan menggunakan gadget dan internet benar-benar sebagai alat pewartaan iman yang sangat cepat, efektif, efisien, murah, timeless dan borderless.
Maka, sejurus kemudian, duc in altum yang dulunya tidak pernah dikenal tiba-tiba langsung menjadi sebuah semangat pastoral yang sangat membumi.
Bukti bahwa gadget dan internet di tangan alm. Mgr. Johannes Pujasumarta menjadi media pewartaan efektif dan efisien bisa dilihat di blog pribadi beliau di www.pujasumarta.blogspot.co.id.
Kredit foto: Mgr. Pujasumarta menggunakan komputer dan internet untuk misi pewartaan. (Ist)