HANYA ada satu kata kenangan tentang mendiang Mgr. Julianus Sunarka SJ. Beliau menjadi sahabat dan pembimbing kami.
Sejak mudanya –sebagai imam Jesuit yunior hingga kemudian menjadi Uskup Keuskupan Purwokerto—beliau selalu dekat di hati Kongregasi Suster Amal Kasih Darah Mulia (ADM).
Keberadaan almarhum Mgr. Sunarka SJ dalam sejarah tarekat religius suster-suster ADM sudah sedemikian panjang.
Sewaktu masih muda dan menjadi imam di Yogyakarta, Pastor Julianus Kema Sunarka SJ sudah menjadi pembimbing rekoleksi dan retret untuk para Postulan dan Novis calon suster-suster ADM.
Saya pribadi mengalami hal itu sendiri, ketika saat itu saya masih berstatus Postulan dan Novis calon suster ADM tahun pertama.
Bahkan saat sudah menjadi Uskup Keuskupan Purwokerto pun, Mgr. Julianus Sunarka SJ tetap bersedia menyediakan waktu khusus untuk memberi bimbingan rohani kepada para suster-suster ADM.
Setiap kali tengah berada di Yogya, beliau selalu memilih menginap di Biara Susteran ADM Kotabaru yang lokasinya hanya selemparan batu dari Kolese St. Ignatius (Kolsani) Yogyakarta. Hanya beda posisi jalan. Namun, beliau merasa senang tinggal bersama kami sembari memberi wejangan-wejangannya.
Menyapa anak-anak asrama di Bayan
Setiap kali melewati Bayan dalam perjalanan pulang atau pergi meninggalkan Purwokerto menuju kota lainnya, beliau selalu menyempatkan diri mampir mengunjungi biara susteran ADM di kota kecil itu.
Juga suka bermalam menginap di Bayan. Bertemu dengan anak-anak asrama dan para suster.
Beliau selalu suka menyebut anak-anak asrama itu layaknya “cucu-cucunya” sendiri.
Setiap kali, Mgr. Julianus Sunarka SJ datang mampir dan kemudian bermalam di Bayan, Purworejo, maka beliau juga menyediakan waktu melakukan Perayaan Ekaristi bersama para suster dan anak-anak asrama.
Ikut dalam rombongan hadirin misa bersama Bapak Uskup Keuskupan Purwokerto ini adalah para murid SMA Pius Bakti Utama yang kami kelola. Juga mereka yang tinggal di Asrama Puteri Seraphine, Asrama Puteri Stella Divina, dan Asrama Putera Don Bosco.
Semua karya sekolah formal dan pendidikan asrama ini dikelola oleh para suster ADM.
Merasa aman dan nyaman
Bagi kami, para suster ADM, almarhum Mgr. Julianus Sunarka SJ adalah figur baik tentang seorang gembala Gereja Katolik yang punya semangat kebapakan. Beliau sosok pribadi yang sangat hangat, tanpa basi-basi, juga selalu dan sangat humoris.
Mgr. Sunarka SJ suka bersahabat dengan siapa pun. Tanpa sekat-sekat jaim dan membeda-bedakan orang.
Namun, dalam hal prinsipial, Mgr. Sunarka SJ juga bisa sangat tegas.
Dalam pergaulan dengan semua khalayak, almarhum Mgr. Sunarka SJ termasuk Uskup yang tidak suka jaim. Ia bergaul akrab dengan banyak orang secara merakyat. Para suster ADM juga bisa merasakan aura tanpa basi-basi dan penuh merakyat itu. Sehingga juga merasa tidak pernah sungkan setiap kali harus menyapa beliau.
Kami selalu merasa aman dan nyaman bergaul dengan beliau.
Merasa “aman” karena hidupya sangat lurus dalam menghayati imamatnya. Nyaman karena dia bergaul dengan siapa saja tanpa sekat. Tampil apa adanya dan berjalan wajar-wajar saja.
Selamat jalan menuju ke pangkuan Bapa, Mgr. Julianus Sunarka SJ.
Doakan para cucumu dan kami semua. Requiescat in pace et vivat ad vitam aeternam.
