Home BERITA In Memoriam Pastor John Mengko MSC: Teliti dan Dislipinnya Sungguh Amit-amit (5)

In Memoriam Pastor John Mengko MSC: Teliti dan Dislipinnya Sungguh Amit-amit (5)

0
RIP Pastor Johanis "John" Mengko MSC di RS Gunung Maria Tomohon. (MSC)

SAYA baru mengetahui bahwa Pastor Johanis “John” Mengko MSC (1938-2022) telah berpulang ke rumah Bapa tanggal 2 April 2022 siang beberapa hari lalu. Saya baru ngeh dua hari setelah beliau meninggal dunia.

Informasi itu saya dapatkan tanggal 4 April 2022, pkl 15:00 di melalui layar internet. 

Setelah agak penat membaca buku Rome Sweet Home karya pasutri Scott and Kimberly Hahn), iseng saya menuliskan nama saya (LS) di Google.

Pada laman Sesawi.Net muncul nama saya. Di bagian tengah muncul tulisan Ad Vitam Aeternam Pastor John Mengko MSC. Spontan saya mengucap “Selamat jalan, Romo Mengko”. 

Menjadi pastor Paroki Stella Maris di Siantan, Pontianak

Telah lama saya berusaha mencari kabarmu.

Perkenalan saya dengan almarhum Romo John Mengko MSC dimulai ketika Pastor Paroki Gembala Baik, Pontianak. Saat itu, Pastor Fidelis langsung ‘memerintahkan’ saya agar datang menemui Romo Mengko di Paroki Stella Maris, Siantan, Pontianak.

Hari itu menjelang magrib; di luaran masih hujan. Kisah ini terjadi di awal tahun 2000. Maka, saya datang menemui Romo Mengko MSC.

Sekitar 15 menit kami berkenalan. Sekaligus, almarhum Romo Mengko MSC langsung memberitahu bahwa saya telah ditunjuk menjadi Sekretaris Panitia Pertemuan Dewan Pastoral Paroki se Dekanat Pontianak.

Selain saya, masih ada satu orang kawan dari Paroki Stella Maris yang duduk di kepanitiaan. Pastor Mengko sebagai Ketua Dekanat.

Sangat disiplin dan teliti

Pergaulan kami hanya sekitar tiga bulan, selama di kepanitiaan itu. Namun, saya punya kesan yang mendalam. Disiplin, detil, teliti dan sangat cermat -tiga hal penting yang selalu dimiliki almarhum Romo Mengko.

Ketiga sifat ini sangat menonjol.

Semua draf program kegiatan saya yang membuat. Romo Mengko yang meneliti dan sesekali mengeditnya. Apa yang sudah tertulis lalu dilacak argumennya.

Kami sering diskusi, beradu argumentasi, setelah makan malam hingga sekitar pkl 22:00.  Makan malam di rumah masing-masing, ya.

Sesekali, keluar dari pembicaraan persiapan pertemuan. Salah satu di antaranya yang saya catat di hati dari pembicaraan sampingan ini adalah program kunjung umat.

Program kunjungan umat

Tiap hari mempunyai target 5 KK. Romo Mengko menghitung selama tiga bulan akan selesai mengunjungi umat yang dilayaninya.

Alangkah bahagianya umat dikunjungi dan diberkati pastornya. Tanpa pilih-pilih.

Selain disiplin, detil, teliti dan cermat, Romo Mengko juga tegas.

Itu saya saksikan, ketika dalam pertemuan Dewan Pastoral Paroki se Dekanat Pontianak berlangsung, ada sedikit dikusi antar peserta yang cukup panas. Romo Mengko ambil alih tugas moderator dan pertemuan kembali landai.

Catatan saya yang lain, Romo Mengko juga mengikuti perkembangan teknologi telekomunikasi dan teknologi informasi dengan gesit.

Begitu kiriman draf saya via email tidak dapat dibuka di komputernya, Romo Mengko langsung memanggil teknisi untuk menginstal aplikasi yang saya gunakan. Komunikasi pun kembali lancar.

Selama pergaulan di kepanitiaan itu, saya tidak melihat Romo Mengko marah. Semua diselesaikan dengan cara diskusi yang kolaboratif dan sinergi.

Sekali lagi selamat jalan Romo Mengko. Selamat memulai hidup kekal bersama Yesus yang telah engkau layani dengan total seumur hidup.

Kematian adalah rahmat, kata almarhum Romo Mengko MSC.

Pakem tegal

4 April 2022

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version