Home BERITA In Memoriam Romo A. Mangunhardjana SJ

In Memoriam Romo A. Mangunhardjana SJ

0

Mengenang sosok almarhum Romo A. Mangunhardjana SJ, maka izinkan penulis membagikan semangat menulis bagi para aktor penulis lain.

Romo A. Mangunhardjana SJ dikenal sebagai penulis buku dan aktif menerjemahkan buku. Banyak buku yang dia pernah tulis. Aneka topik dia bahas. Antara lain buku tentang pastoral Gereja, psikologi dan kepribadian, rohani, tuntunan menulis dan berbagai buku lainnya.

Buku Seni Memimpin Diri Sendiri, buku karya terjemahan Romo A. Mangunhardjana SJ. (Ist)

Buku pengembangan diri
Salah satu buku terjemahan Romo A. Mangunhardjana SJ yang diterbitkan tahun 1987 oleh Percetakan Kanisius berjudul buku Seni Memimpin Diri Sendiri karya Charles C. Manz.

Buku ini menjadi salah satu buku yang mudah dibaca dan dipahami sebagai buku pengembangan diri.
Buku ini berisi tuntunan pengembangan diri untuk belajar memimpin diri, mengembangkan sifat-sifat baik, belajar mengambil keputusan, belajar mempengaruhi lingkungan sekitar dan membangun pola pikir.

Selain itu, buku ini juga menawari cara menerapkan seni memimpin diri dan menciptakan efektivitas diri. Sebagai orang muda saat itu, saya senang membaca buku ini.

Buletin Pelegrina Paroki Purbayan Solo
Saya mengenal Romo A Mangunhardjana SJ pada tahun 2010, ketika almarhum menjalani tugas pastoral parokial dan tinggal di Pastoran Purbayan Solo. Itu sungguh tidak lama; sekitar satu tahun saja saya sempat mengenalnya.

Perkenalan dengan Romo Mangunhardjana terjadi. karena saya ikut menulis di Buletin Paroki Gereja Santo Antonius Purbayan Pelegrina. Waktu itu, saya bersama Mbak Yustina, Frater Vincent Haryanto, Gus Miing, dan teman-teman yang lain. Romo Mangunhardjana saat itu mendampingi kami. Ia menjadi anggota dewan redaksi.

Anggota Dewan Redaksi Buletin Pelegrina Paroki Purbayan Solo. (Ist)

Satu hal yang masih saya ingat pada saat perjumpaan dengan Romo Mangunhardjana yaitu pesannya pada pengelola buletin dan para penulis buletin untuk memiliki semangat dalam menulis.

“Buletin paroki menjadi sarana untuk mewartakan, menyampaikan informasi pada umat, dan menjadi sarana dialog serta memberikan inspirasi untuk refleksi,” kata Romo Mangunhardjana SJ saat itu.

“Untuk menulis, baik sekiranya dibuat kerangka tulisan terlebih dahulu baru ditulis dan dijabarkan. Jika tulisan sudah jadi, bacalah berulang-ulang. Jangan capai duluan untuk memperbaiki tulisan sampai tulisan itu dirasa baik. Baik juga menggunakan kalimat-kalimat yang efektif dan sederhana,” begitu pesan Romo Mangunhardjana SJ pada pengelola Buletin Pelegrina Paroki Purbayan.

Selamat jalan
Romo A. Mangunhardjana SJ hari Selasa 4 Februari 2025 kemarin pergi menghadap Tuhan. Selamat jalan Romo Mangunhardjana.

Semoga bahagia bersama Para Kudus di surga. Doakan kami agar bisa memelihara percikan api untuk tetap memiliki semangat menulis.

Baca juga: RIP Romo A. Mangunhardjana SJ.

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version