BANYAK orang memuji “keberanian” almarhum Romo Teddy Kananites Aer MSF mendeklarasikan dirinya sudah terpapar virus mematikan corona alias covid-19. Dan itu terjadi hari Rabu tanggal 6 Januari 2021 kemarin.
Selang sehari kemudian, Romo Teddy meninggal dunia hari Kamis ini tanggal 7 Januari.
Ingatan penulis tertuju tahun 1990-an, ketika sosok almarhum Teddy Aer MSF ini tengah studi di Fakultas Teologi Wedabakti (FTW) Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Almarhum Romo Teddy Aer ini selalu dengan sukacita mengatakan dirinya ini punya darah keturunan “Indonesia yang pluralis” banget. Lahir di Mataram di Lombok, NTB, tapi sejatinya dia punya sejarah leluhur dari Sulawesi Utara.
“Tepatnya dari gugusan pulau-pulau kecil di sebelah utara Bitung, Sulawesi Utara,” begitu ketika sekali waktu penulis menanyai almarhum kok namanya berbau agak “tidak biasa”.
Apakah leluhurnya itu “asli” dari gugusan pulau-pulau di Sangir Talaud di Sulut itu, konfirmasi mengenai hal ini belum pernah penulis ketahui.
Yang pasti, sejak dulu sampai hari di mana dia meninggal dunia, postur tubuhnya tidak pernah berubah. Berukuran jumbo alias gendut dengan selalu suka memelihara kumis yang tebal.
Perjumpaan terakhir terjadi di forum SAGKI V tahun 2015 lalu. Masih sama: ia tetap saja bongsor dan berkumis.
Nada bicara tetap selalu sumringah. Sangat bersemangat ketika mengemukakan ide-ide.
Dalam beberapa tahun terakhir ini, almarhum yang besar di Samarinda dan Balikpapan ini aktif menjadi pendamping dan pembimbing rohani DPP WKRI selama beberapa periode.
Requiescat in pace et vivat ad vitam aeternam.
Rip romo teddy kesan pertama bahwa romo sangat bersahabat dg gaya bicara yg selalu ceria. Kotbah romo jg tdk membuat sy mengantuk. Sy suka sekali klu romo yg pimpin misa. Romo termasuk paket komplit dr lahiriah sampai spiritual. Dan sy sbg umat merasa bahwa dlm 3 th terakhir ini romo2 yg d panggil Tuhan makin banyak bertambah d kaltim ini. Semoga ada tambahan romo baru lagi.
Kebetulan sekali saya membuka link ini. Saya turut berduka sedalam dalamnya atas bekas teman teman di seminari Berthinianum Yogyakarta. Romo Teddy…Romo Susilo yg sekampung dengan saya…Romo Lukas. Selamat jalan kawan….Doakanlah kami yang yang masih berziarah di dunia. Terimakasih Romo Fajar Mohamad MSF atas link ini. Salam santun…selalu sehat dan terus berkarya. Tuhan memberkati kita semua. Amin