MENGENANG kembali almarhumah Sr. Caecilia MC yang telah meninggal dunia di Roma pada hari Jumat kemaren tanggal 28 Juli 2017, inilah beberapa tulisan testimonial yang kami cermati dari beberapa nukilan postingan.
Sr. Lita Hasanah OSU, seorang biarawati Ursulin di Jakarta, mengenang almarhumah Sr. Sisil sebagai teman yang ramah dan baik. Mereka berdua sudah saling kenal sejak lama, ketika Sr. Lita OSU masih bertugas di Generalat Ursulin di Roma.
Baca juga: RIP Sr. Caecilia MC di Roma
Pada tahun 2011, Sr. Lita OSU pulang mudik kembali ke Indonesia.
“Saya secara pribadi mengenal almarhum Sr. Sisil MC. Ikut prihatin bahwa almarhumah adalah pasien gagal ginjal,” terang Sr. Lita OSU.
Lain lagi testimonial dari Romo Purwosuranto alias Ipung OSC yang kini bertugas di Pulau Nias, Sumatera Utara. Selama beberapa tahun, imam religius anggota Ordo Salib Suci ini belajar di Roma dan mengenal almarhumah Sr. Sisil ketika dia tinggal di Kota Abadi ini.
“Selamat jalan Sr. Sisil MC. Almarhumah adalah sahabat saya saat masih di Bandung dan kemudian di Roma,” tulisnya di sebuah grup WA komunitas katolik.
“Kami pasti rindu mendengarkan lagi suara merdumu. Bernyanyilah bersama para malaikat di surga,” tulisnya lagi.
Rekaman album
Luisa, salah seorang penggiat Komunitas PUKAT (Usahawan dan Profesional Katolik) di Keuskupan Agung Jakarta menulis demikian ini.
“Dua tahun lalu, almarhum Suster Sisil mengalami ginjalnya tinggal satu saja. Itu pun hasil ‘sumbangan’ pendonor,” tulisnya di grup Komunitas PUKAT KAJ.
Ia menulis lagi. “Almarhum Suster pernah masuk dapur rekaman.”
Panggilan hidup religius
Menurut Luisa, almarhum Suster Sisil MC boleh dibilang masuk biara ketika umurnya sudah tidak muda lagi.
Ia sudah menyelesaikan pendidikan S-1 di bidang psikologi dan ketika baru saja merampungkan studi S-2, Tuhan lalu mengetuk hatinya dan memanggilnya agar bersedia melakoni hidup religius sebagai suster biarawati Claris.
Tentang hal ini, Romo Yohanes Gunawan Pr –imam diosesan Keuskupan Agung Semarang—yang baru saja menginjakkan kakinya di Roma beberapa pekan lalu untuk memulai tugas studi ikut menulis testimonialnya sebagai berikut.
Ini catatan yang dirilis oleh IRRIKA — paguyuban biarawan-biarawati asal Indonesia yang tengah belajar dan tugas khusus di Roma—tentang almarhum Sr. Caecilia MC.
Almarhum terlahir dengan nama Sisilia Rizky Indriani. Ia lahir di Bandung, Jawa Barat, tanggal 22 Februari 1978.
Almarhum Suster Sisil adaah seorang anggota Biara Misionaris Claris dari Sakramen Mahakudus. Ia mengucapkan kaul pertama pada tanggal 12 Desember 2004 dan kemudian kaul kekalnya pada tanggal 7 Desember 2010.
Almarhum berkarya misi di Casa per Feri Villa Maria Ines Roma.
“Sabtu siang –waktu Roma—ini, saya bersama para romo, suster dan bruder dari Indonesia akan melayat ke sana. Mohon doanya untuk kedamaian abadi Suster Sisil njih,” tulis Romo Yohanes Gunawan yang sering menulis renungan harian bertitel Salam TePlok ini.
“Tuhan, Sang Tabib Agung telah ‘menyembuhkan’ secara total almarhumah Suster Sisil dari penyakit kankernya,” tulisnya kepada Redaksi Sesawi.Net.
Saya mengen Sr Sisil dari MC selama lebih kurang 9 tahun sebagai seorang adik yang berhati ramah dan selalu tersenyum.
Saya kehilangan seorang adik tercinta yang memberi contoh dengan hatinya yang baik dan penuh cinta kasih.
Dengan doa dari hatiku untukmu Sr.Sisil.
Selamat jalan.
ceci liem IMIC – Nederland.
Terima kasih Ibu.
saya mengenal beliau waktu sama2x aktif di KMK UNPAD 96 …. Semoga Sr. Sisilia diberikan ketenangan dan diterima disisi Bapa disurga …amien