SUSTER Maria Tekla SND telah dimakamkan hari Minggu, 14 September 2019, di komplek pemakaman Susteran SND Pekalongan, Jateng.
Segenap mantan murid almarhumah semasa menjadi Kepala Sekolah, Guru di Notre Dame Puri Indah, Sekolah Ricci, dan lainnya datang menghantarkannya ke tempat peristirahat terakhirnya.
Inilah sedikit riwayat hidup singkat.
Almarhum Sr. Maria Tekla SND lahir tanggal 3 Februari 1943 dari pasangan suami isteri bernama Thio Bpk. Thio Beng Kiat dan Ny. Saidah.
Kaul pertama sebagai Suster SND diucapkan pada tanggal 4 January 1969 dan pesta 50 tahun hidup membiaranya pada tanggal 4 Januari 2019.
Almarhumah Sr. Maria Tekla SND menyelesaikan studi S-1 di Indonesia, berikutnya S-2 di Amerika, dan S-3 di Filipina.
Banyak karya
Sebagai pribadi yang setia, pendoa, disiplin, taat, dan tidak kenal menyerah, Suster Tekla SND mendapat tugas-tugas penting. Itu antara lain menjabat Kepala SMP Pius Pekalongan, Kepala SMA Ricci Jakarta, pendiri Sekolah Notre Dame Jakarta, Provinsial Kongregasi SND, dan Kepala Dewan Penasehat Susteran Notre Dame Indonesia.
Kekaryaannya yang menonjol adalah mendirikan Sekolah Notre Dame di Kompleks Perumahan Puri Indah, Jakarta, dan membangun program formation Suster Notre Dame di Filipina pada tahun 2000.
Karya pembinaan di Filipina hingga saat ini masihmenjadi pusat pendidikan Novis dan Postukan SND se-Asia.
Misa requiem dan prosesi pemakaman dilaksanakan di Kapel Susteran SND bersama Romo Martinus Ngarlan Pr. Ia tidak memberi homili, namun mempersilahkan beberapa kerabat dekat almarhumah bicara tentang Sr. Maria Tekla SND.
Tentang Sr. Maria Tekla SND
Berikut ini, sejumlah testimonial tentang almarhumah Sr. M. Tekla SND sebagaimana disampaikan oleh sejumlah mantan murid almarhumah; baik itu para suster SND maupun murid sekolah di SMA Ricci dan SMA Notre Dame.
Disiplin
“Suster Tekla itu pribadi yang sangat disiplin, setia, dan penuh perhatian dan kasih. Saya sudah terkesan, sejak menjadi murid di TK Pius Pekalongan. Suatu ketika, seorang guru sedang diare, Suster Tekla tanpa ragu segera membersihkan lantai. Sampai sekarang, pemandangan tidak biasa itu masih terkenang. Kesan sangat baik akan sosok suster yang berbudi luhur.” — Dr. Daniel Kardono, mantan murid TK Pius Pekalongan.
Ulet
“Suster Tekla adalah pejuang sejati. Pribadi yang setia, semangat, disiplin, ulet. Pokoknya, beliau itu luar biasa.” —Wiryadi, mantan murid SMA Ricci Jakarta.
Sangat galak
“Beliau itu sangat galak. Namun juga sangat perhatian kepada kami.” – Sr. Nicoline SND.
Harus jadi pintar
“Bersama beliau, tiada hari tanpa nenangis. Itu karena beliau ingin semua suster SND jadi pintar. Seorang pribadi yang visioner dan bisa bergaul dari tukang becak sampai konglomerat. Sekolah Notre Dame menjadi ada, karena jasa dan karya beliau. Sungguh seorang pribadi dengan disiplin diri sangat keras. Saya merasa sudah disiapkan oleh beliau. Pesannya kepada kita: Jangan sampai melupakan orang miskin.” – Sr. Maria Monika Ekawati, Provinsial SND.