Home BERITA Indonesian Youth Day (IYD) 2023, Mari Jadikan OMK Vital dan Viral (6)

Indonesian Youth Day (IYD) 2023, Mari Jadikan OMK Vital dan Viral (6)

0
Ekaristi meriah membuka gelaran Indonesian Youth Day (IYD) 2023 Palembang di GOR Jakabaring, Senin petang 26 Juni 2023. (Titch TV/Mathias Hariyadi)

IYD (Indonesian Youth Day) 2023 tanggal 26-30 Juni di Keuskupan Agung Palembang (KAPal) diawali dengan acara jumpa pers. Berlangsung di Sekretariat IYD, Senin siang tanggal 26 Juni 2023 bersama:

  • Ketua Komisi Kepemudaan KWI: Mgr. Pius Riana Prapdi, Uskup Keuskupan Ketapang, Kalbar;
  • Sekretaris Komisi Kepemudaan KWI Romo F. Kristi Adi Pr, imam diosesan Keuskupan Purwokerto.
  • Ketua Komisi Kepemudaan KAPal Romo Kritiadji MSC sekaligus Ketua Panitia IYD 2023.

Jumpa pers dipandu oleh Bu Endang dan dibuka dengan doa oleh Sekretaris Komisi Komsos KWI Romo Steven Lalu Pr, imam diosesan Keuskupan Manado.

Sekretaris Eksekutif Komisi Komsos KWI Romo Steven Lalu Pr, imam diosesan Keuskupan Manado, membuka acara jumpa media dengan doa. (Titch TV/Mathias Hariyadi)

Tema IYD 2023

Mgr. Pius bicara tentang tema IYD 2023 yaitu “Orang Muda Katolik Bangkit dan Bersaksilah”

Didesan begitu guna mendorong OMK Indonesia mau berjuang bagi Gereja dan bangsa. Mengikuti teladan sesanti populer yang dikenalkan oleh Romo Kandjeng KAS Mgr. Albertus Soegijapranata SJ. Yakni, jadilah “100% patriot Indonesia, sekaligus 100% Katolik”.

Mekanisme pelaksanaan IYD

Acara puncak selebrasi di Keuskupan Agung Palembang ini sudah didahului dengan kegiatan refleksi di keuskupan-keuskupan masing-masing. Dilaksanakan dengan aneka kegiatan; termasuk live in di rumah-rumah warga lokal yang berbeda keyakinan religiusnya, di kampung kumuh, di tempat lokasi pernah terjadi bencana.

Dengan demikian, ketika semua peserta IYD 2023 sudah berada dan selama ada di KAPal ini, para OMK dari seluruh Indonesia bisa saling berbagi; juga saling  belajar. Berikutnya, semua kegiatan “belajar bersama” ini bisa diakhiri dengan membuat komitmen untuk bangsa dan Gereja.

Ketua Komisi Kepemudaan KWI Mgr, Pius Riana Prapdi dan moderator acara jumpa media Bu Endang. (Titch TV/Mathias Hariyadi)

Semangat “berjalan bersama”

IYD sungguh merupakan kesempatan indah bagi seluruh OMK dari semua keuskupan di Indonesia untuk bersama-sama menghidupi semangat berjalan bersama. Menuju arah yang jelas, yakni agar kita semua ini nantinya bisa menjadi Gereja yang hidup. Juga menarik. “Pendeknya, mari jadikan OMK vital dan viral,” kata Ketua Komisi Kepemudaan KWI Mgr. Pius Riana Prapdi.

Berperan di masyarakat

Sekretaris Eksekutif Komisi Kepemudaan KWI Romo F. Kristi Adi Pr menambahi demikian.

Tema IYD 2023 yang berbunyi “Bangkit dan Bersaksilah adalah harapan agar OMK menjadi pemeran utama dalam kehidupan Gereja dan bangsa.

Proses IYD 2023 sudah jauh terjadi. Diawali di KAPal sejak November 2022 di Paroki St. Yoseph Palembang.

  • Ada refleksi yang berawal dari survey tentang militansi OMK.
  • Ada kirab salib.
  • Ada live in.

Agenda acara IYD 2023 Palembang

Dengan kegiatan kegiatan Pra IYD ini diharapkan semangat IYD dialami dan diikuti semua OMK; bukan hanya yang datang ke Palembang.

  • Selebrasi di Palembang dibuka dengan acara perjumpaan dan defile semua peserta dan perayaan ekaristi.
  • Lalu mengolah tema bangkit.
  • Kemudian ada kelas-kelas belajar katekese evangelisasi, keluarga dan lingkungan hidup.
  • Lalu ada tema bersaksi dengan kunjungan ke rumah ibadah lainnya dalam outing.
  • Lalu ditutup dengan pengutusan dan selebrasi dengan sharing berbagai tokoh muda dan ekaristi penutup serta pentas seni nusantara.

Jumlah peserta

Jumlah peserta OMK sedikitnya 1.500 orang; berikut pendamping imam, suster dan umat awam.

Jumlah panitia sedikitnya 500 orang; sebagian besar dari Palembang; didukung romo, suster, awam, dan saudara lintas iman.

“Semangat berjalan bersama kami hidupi dalam persiapan dan pelaksanaan IYD di Palembang. Ada 14 uskup dan 5 vikjen yang hadir,” demikian Romo F. Kristi Adi Pr.

Menjawab pertanyaan media tentang siapa saja pejabat negara dan pejabat pemerintah yang hadir, Romo Kristi Adi menjawab demikian.

“Presiden Jokowi memang diundang, tapi yang ditunjuk untuk hadir sampai saat ini adalah Plt Dirjen Bimas Katolik Kemenag RI mewakili Menteri Agama.”

Memang biaya penyelenggaraan IYD ini sungguh tidak sedikit; termasuk dana-dana lokal yang memang harus disediakan oleh berbagai keuskupan.

Sekretaris Eksekutif Komisi Kepemudaan KWI Romo F. Kristi Adi Pr, imam diosesan Keuskupan Purwokerto. (Titch TV/Mathias Hariyadi)

Mencari parameter: Dana, Doa, dan Diri (3D)

Untuk aksi pada level personal memang tidak bisa diukur. Tapi Komkep KWI akan membantu Komkep Keuskupan agar OMK bisa lebih terlibat di gereja dan bangsa.

Kami menyediakan berbagai modul kaderisasi OMK dan kaderisasi aktivis medsos dan start up lalu ada kerjasama dengan Komisi Kerawam.

Kami berusaha meningkatkan kapasitas pendamping OMK.

Mgr Pius menambahi demikian.

Kami berpikir soal outcome dan bukan hanya output. Ada tiga hal yaitu Dana, Diri, Doa atau 3D.

  • Dana menjadi relatif kalau digunakan untuk proses pendampingan pertumbuhan OMK dalam rangkaian dari IYD yang lalu ke IYD kali ini sampai IYD yang akan datang.
  • Di tingkat stasi dan paroki semoga ada gerakan OMK  yang pengurusnya ada, kegiatannya ada, dan bangkit dan bergerak dalam kehidupan bangsa dan gereja dan semoga berbuah.
  • Tentu jangan lupa doa dan ekaristi agar secara spiritual juga sungguh dihayati. Bahkan seluruh proses IYD didoakan para suster di berbagai biara kontemplatif.

Enam pedoman

Romo Kristi Adi Pr menambahi. Secara proses, IYD selalu sama karena mengikuti enam pedoman dari Dikasteri Orang Muda Vatikan.

Yang berbeda dari IYD Palembang adalah konteks di mana IYD terjadi sesudah pandemi dan sesudah beberapa kali ditunda.

Konteks yg berbeda akan menghasilkan refleksi yang berbeda. Peserta juga selalu diperbaharui. Ada peserta IYD yang lama yang sekarang datang sebagai pendamping. “Itu luar biasa,” katanya.

Ketua Pelaksana IYD 2023 sekaligus Ketua Komisi Kepemudaan Keuskupan Agung Palembang Romo Kristiadji MSC. (Titch TV/Mathias Hariyadi)

Generasi Z

Ini tambahan dari Romo Kristiadji MSC. Mayoritas yang hadir Gen Z.

Ini adalah event besar sesudah pandemi sehingga ada eforia besar kerinduan utk berjumpa terasa sekali.

IYD di Sanggau dan Manado terjadi di tempat di mana umat Katolik dan Kristiani cukup banyak. “IYD di Palembang terjadi di tempat di mana umat Katolik tidak banyak, namun didukung oleh pemerintah dan masyarakat berbagai latar belakang,” ungkapnya.

Jumpa pers IYD 2023. (Titch TV/Mathias Hariyadi)

Ramah lingkungan

Romo Kristiadji berharap menjaga lingkungan tetap bersih dan mengurangi sampah plastik.

Kami berusaha seminimal mungkin  menggunakan kertas dan berbagai peralatan, memaksimalkan website, menyediakan piring dan tumbler untuk dipakai peserta.

“Semoga bisa lebih membatasi kegiatan merokok dan sampah plastik sekali pakai. Kami usahakan sebisa mungkin,” ungkap Ketua Panitia Pelaksana IYD 2023 Palembang ini. (Berlanjut)

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version