Home BERITA Ingin Baptis Cepat

Ingin Baptis Cepat

1
Ilustrasi: Baptisan dewasa saat misa Minggu Palma di sebuah Paroki Malang. (Laurentius Suryono)

BAPERAN-BAcaan PERmenungan hariAN.

Selasa, 22 Februari 2022.

Tema: Selamanya saya Katolik.

Bacaan.

  • 1 Ptr. 5: 1-4.
  • Mat. 16: 13-19.

TIBALAH sesi foto keluarga, setelah penerimaan Sakramen Baptis.

Tiba-tiba seorang suami dengan empat anak berteriak, “Yes… kami sekarang keluarga Katolik… yes… yes… yes.”

14 orang lain yang juga dibaptis bersamaan terkejut dan memandang keluarga ini. Tiba-tiba serempak bertepuk tangan meriah. Suasana juga penuh kegembiraan.

Mereka sibuk saling berfoto satu sama lain bahkan ada foto bersama sebagai sebuah angkatan.

Hari itu menjadi hari kenangan. Saat penebusan. Mereka dibaptis dalam Perayaan Ekaristi hari Minggu.

Umat yang hadir, tidak berkeberatan, bahwa di tengah-tengah Ekaristi Minggu, ada perayaan pembaptisan. Sesuatu yang sudah mulai langka.

Tentu ada pembenaran. Ada pro dan kontra.

Namun, saya sebagai imam sangat bangga. Umat tidak protes. Mereka bisa melihat, ikut merasakan kebahagiaan saudaranya yang dibaptis.

Mereka bergembira bersama karena ada penambahan umat yang percaya.

Saya akan merasa aneh kalau ada yang berkeberatan.

Bukankah ini kabar baik kabar yang menggembirakan. Umat keseluruhan menerima saudara yang baru.

Merayakan sukacita dalam kebersamaan ekaristik. Saya dapat merasakan kegembiraan imani itu.

Lalu saya mengenang keluarga ini di awal mereka tertarik menjadi Katolik.

“Mo, saya ingin keluarga saya Katolik. Pasangan saya dan anak-anak belum. Dulu, perkawinan beda Gereja.

Setelah punya anak empat, saya mulai memberanikan diri bicara pada pasangan bagaimana perjalanan keluarga. Ia setuju apalagi anak-anak masih kecil. Maksud saya, bisakah sekalian dibaptis. Semakin cepat semakin baik, Mo.”

“Kenapa ingin cepat-cepat?”

“Yang penting kan percaya. Lagian, makin cepat dibaptis makin baik.”

Di Gereja katolik, mereka yang ingin dibaptis sangat dipersiapkan. Bukan hanya soal percaya atau tidak. Memang ada ayat demikian. Tetapi ini kan sebuah keputusan. Satu Ke-tetap-an mengikuti Yesus dan hidup dalam tata cara Katolik.

“Lah saudara saya itu di tempat yang lain bisa cepat. Asal percaya dan mengaku Yesus sebagai Tuhan, lalu dibaptis. Cepat. Gak pake lama. Bisa kan?”

“Wahh, kalau di Gereja Katolik tidak mungkinlah. Yang perlu disadari, orang mengingini tata hidup mengikuti Yesus dalam Gereja katolik. Inilah Gereja ini yang didirikan oleh Yesus sendiri, langsung dan itu dicatat di dalam Kitab Suci.”

Sebab, perjalanan hidup Gereja mengikuti Tuhan Yesus dalam kebersamaan dan kesatuan tidaklah mudah.

Sejarah mencatat betapa dengan jerih payah Gereja berusaha  tetap bertahan menghadapi godaan pemisahan. Berapa banyak yang memisahkan diri. Berapa banyak keluarga harus jatuh bangun mempertahankan iman kekatolikan.

“Kan hanya dibaptis aja. Setelah itu ada pendalaman iman.”

“Wah, kalau di Gereja Katolik prosesnya bukan begitu. Ada proses pembelajaran bersama-sama dengan bimbingan imam atau katekis dalam jangka waktu tertentu. Satu tahun.

Kalau mantap dan yakin baru dibaptis. Membangun kesadaran, keyakinan iman  dan akibat baptisan selama hidup, ini lebih penting je.”

“Berapa lama ya Romo?”

“Normalnya sih satu tahun. Sepekan sekali kumpul. Kita lihat keadaan. Yang penting mari berkumpul bersama; mendalami bersama iman akan Tuhan Yesus dan tata hidup Gereja katolik yang kudus.”

“Yah, lama sekali Romo. Ngak ada jalan pintas?”

“Ada motivasi apa ingin cepat-cepat?”

“Ya, saya sudah lama ingin keluarga saya dalam satu iman satu Gereja. Apalagi anak-anak mau saya pindahkan ke Katolik. Dua di SD dan satu di SMP.”

“Walah, motivasinya kurang dalam. Tapi kalau mau pindah pasti diterima. Bukan soal agama lah. Kalau hanya soal sekolah, nanti bisa dibantu.”

“Gitu ya Romo.”

Yesus berkata, “Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya.

Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Surga. Apa yang kauikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kaulepaskan di dunia ini akan terlepas di surga.” ay 18-19.

Tuhan, satukan dan kuduskan kami ya, dalam Gereja-Mu. Amin.

1 COMMENT

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version