Inspirasi untuk Bermisi

0
Ilustrasi: Para imam misionaris OSC yang berkarya pastoral di Gereja Paroki Kamuning. (Mathias Hariyadi)

YESUS sering melakukan hal-hal yang tidak sejalan dengan pemikiran dan ajaran orang Farisi dan ahli Taurat. Kemarin, Dia mengampuni dosa (Matius 9:2). Hari ini, Dia duduk makan bersama para pemungut cukai di rumah Matius (Matius 9:10).

Orang-orang Farisi mempertanyakan tindakan Yesus itu (Matius 9:11). Jawaban Yesus menegaskan dua hal penting tentang misi kedatangan-Nya ke dunia.

Pertama, Dia datang untuk menyembuhkan orang sakit (Matius 9:12). Yesus berbicara tentang penyakit jasmani dan rohani. Maka, Dia menyembuhkan orang lumpuh dan mengampuni dosa pula (Matius 9:1-8).

Kedua, Dia datang untuk menunjukkan belas kasihan kepada mereka yang memerlukannya. Karena itu, Dia bersabda, “Aku menginginkan belas kasihan, bukan persembahan” (Matius 9:13). Persembahan itu kerap tampak sebagai ritual belaka, sedang memohon belas kasihan Allah lahir dari orang-orang yang sungguh bertobat.

Yesus juga bersabda, “Aku datang bukannya untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa” (Matius 9:13). Dia memanggil Matius yang dipandang sebagai pendosa oleh orang-orang Yahudi. Tetapi orang-orang Farisi yang merasa diri benar tidak membutuhkan belas kasihan Tuhan.

Sabda Tuhan hari ini mengingatkan Gereja akan misinya. Gereja itu bersifat misioner. Gereja mesti mewartakan Yesus kepada mereka yang belum mengenal Dia dan perlu bertobat.

Bila berhenti bermisi, Gereja akan mati. Sebaliknya, ketika bersemangat dalam bermisi akan tumbuh dan menghasilkan banyak buah. Itu tampak nyata dalam sejarah Gereja.

Bagaimanakah Gereja hari ini? Apakah para anggotanya giat bermisi dengan berdoa, mendukung, dan berpartisipasi dalam misi Gereja? Ataukah mereka puas tinggal dalam parokinya tanpa mau keluar mewartakan Yesus?

Sabda Yesus hari ini adalah inspirasi untuk bermisi.

Jumat, 5 Juli 2024
HWDSF

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version