Puncta 25.12.21
Hari Raya Natal
Lukas 2: 15-20
LAHIRNYA seorang anak pasti membawa sukacita. Kehidupan baru telah hadir. Kebahagiaan dan harapan besar disematkan pada anak yang baru lahir.
Berita kelahiran itu kemudian diwartakan kepada sanak saudara dan para tetangga.
Keluarga membuat acara “brokohan” berupa kenduri sederhana untuk bersyukur kepada Tuhan atas anugerah seorang anak yang telah lahir.
Para tetangga datang untuk ikut bergembira dan mendoakan orangtua dan bayi yang baru lahir.
Selain jagong bayi, tetangga datang hampir selama selapan (35 hari), setiap malam untuk berjaga sekaligus bergembira.
Mereka datang untuk menemani. Ada yang ngobrol, minum dan makan hidangan yang tersedia, sambil main kartu dan bersenda gurau.
Intinya semua merasa ikut gembira dengan hadirnya bayi di dunia.
Setelah mendengar warta malaikat bahwa telah lahir Sang Juruselamat, para gembala bergegas menuju ke Betlehem, tempat bayi itu dilahirkan.
“Marilah kita pergi ke Betlehem untuk melihat apa yang terjadi di sana seperti yang diberitahukan Tuhan kepada kita.”
Setelah menjumpai bayi dan orangtuanya, para gembala itu bercerita dan bergembira. Mereka menyaksikan bahwa berita yang disampaikan malaikat itu sungguh benar.
Seorang bayi yang dibungkus dengan lampin dan tidur di palungan.
Kendati dalam kesederhanaan dan kemiskinan, namun bayi itu memancarkan cahaya gemilang.
Kedatangan Tuhan ini dinubuatkan oleh Maleakhi sebagai Sang Surya Kebenaran. Cahaya-Nya akan menghalau kegelapan dosa yang menguasai manusia.
Maria hanya menyimpan segala perkara yang diomongkan para gembala itu dalam hatinya. Dalam hening dan kesucian hati, Maria mengamininya dengan doa.
Tidak dengan obral kata-kata kosong, bergosip ria menebar kebanggaan palsu, namun Maria hening dalam doa menyimpan semua perkara Tuhan.
Para gembala kembali dengan bersukacita dan memuji Allah. Mereka telah menyaksikan kabar sukacita dari Tuhan.
Telah lahir seorang Juruselamat, yakni Kristus Tuhan di kota Daud. Ia lahir dalam kesederhanaan. Imanuel, Allah beserta kita.
Manusia tidak lagi berjalan dalam kegelapan. Tetapi Allah menyertai kita.
Imanuel, Allah berpihak pada kita, manusia yang lemah dan berdosa. Allah membela dan berada di antara kaum lemah.
Maria, Yusuf dan para gembala adalah wakil umat manusia yang lemah tak berdaya.
Dunia bergembira dan bersukacita karena Allah menjelma menjadi manusia. Dunia diterangi dengan sinar kasih-Nya.
Kita semua diselamatkan. Kita semua dimuliakan.
SELAMAT NATAL
Matahari bersinar cerah ceria.
Menyapa makhluk di dunia.
Mari kita semua bergembira.
Tuhan datang sebagai saudara.
Cawas, happy Christmas….