Home BERITA Jalan Sehat Kreatif Sambut HUT ke-90 Paroki Katedral Malang

Jalan Sehat Kreatif Sambut HUT ke-90 Paroki Katedral Malang

0
Para peserta dari berbagai kalangan umat Paroki Gereja Katedral Malang turun ke jalan mengikuti kegiatan "Jalan Sehat Kreatif" dalam rangka HUT ke-90 Paroki Gereja Katedral Malang. (Laurensius Suryono)

SANGAT meriah dan gembira ria. Kata-kata tepat untuk menggambarkan suasana kegiatan “Jalan Sehat Kreatif”. Dilaksanakan dengan gembira dalam rangka menyambut HUT ke-90 Paroki Katedral Malang, Jawa Timur.

Sebelum pukul 06.00 WIB, ratusan warga Paroki Katedral Malang sudah menyiapkan diri di halaman depan Gereja Katedral Malang dan di halaman depan Gedung Widya Bhakti.

Ada anak-anak, remaja, orang muda, ibu-ibu, bapak-bapak juga opa dan oma. Dengan aneka atribut yang dipakai, kaos warna-warni, topi warna-warni.

Juga aneka spanduk lainnya yang menggambarkan kelompok lingkungan. Sten bazar di halaman Kantor Keuskupan Malang juga sudah siap dengan barang-barang jualannya.

Poster kegiatan “Jalan Sehat Kreatif” dalam rangka memeriahkan HUT ke-90 Paroki Gereja Katedral Malang. (Laurensius Suryono)

Dimulai dengan doa

Ketika waktu sudah tepat untuk memulai kegiatan dimulailah dengan doa. Sebagai umat beriman segala sesuatu diawali dengan doa. Inilah tanda mohon perlindungan dan pendampingan Tuhan serta penyelenggaraan ilahi. Sr. Jennis Lamtiar Simbolon H.Carm yang kesehariannya berkarya di Sekretariat Paroki mengunjukkan doa.

90 ekor burung pipit dilepasliarkan dari sangkarnya oleh Pastor Kepala Paroki: Romo Ignasius Adam Suncoko Pr. Inilah simbol yang menandakan umat siap menyambut HUT ke-90 Paroki Katedral Malang.

Disaksikan Romo JC Eko Atmono Pr, Pastor Paroki Katedral Malang tahun 1999-2005 dan Andreas – kini anggota DPR RI. Mereka bertiga ini pula yang sejenak kemudian mengibarkan bendera start – tanda dimulainya jalan sehat kreatif.

Pastor Kepala Paroki Gereja Katedral Malang Romo Adam Suncoko Pr mengangkat tinggi-tinggi bendera tanda dimulainya acara “Jalan Sehat Kreatif” dalam rangka HUT ke-90 Paroki Gereja Katedral Malang. (Laurensius Suryono)

Saksi lainnya adalah Ketua DPP saat ini dan Ketua DPP periode lalu, serta panitia dan umat peserta jalan sehat.

Pada baris depan diawali parade marching band – persembahan SMPK Santa Maria 2 Malang. Ini sungguh menambah kemeriahan. Berbagai alat musik dimainkan menyesuaikaan instrumen yang telah dilatihkan.

Semua terlaksana dengan apik dan harmonis ditambah lagi dengan pengaturan barisan rapi. Juga kendal volume suara yang terkontrol. Barisan parade berjalan dari depan Kantor Keuskupan Malang sampai dengan Perempatan Jalan Malabar atau yang dikenal dengan Hutan Kota Malabar.

Kelompok marching band persembahan SMPK Santa Maria 2 Malang untuk meriahkan kegiatan “Jalan Sehat Kreatif”. (Laurensius Suryono)

32 lingkungan ikut serta

Di belakang marching band ada warga paroki yang bergembira mengikuti jalan sehat. Mereka berkelompok sesuai dengan lingkungan masing-masing.

Ada 32 lingkungan dan semua hadir ikut berpartisipasi aktif. Ada kelompok lingkungan dengan jumlah warga yang banyak. Sebagian lagi dengan jumlah yang relatif sedikit. Lingkungan di mana ada komunitas biara, para biarawatinya juga ikut berpartisipasi dalam jalan sehat ini.

Menurut salah satu panitia, panjang jalan yang dilalui sekitar 4km dan dapat ditempuh dalam waktu sekitar 40 menit. “Ya namanya jalan-jalan sehat dan gembira sambil berbincang dengan sesama saudaranya,” imbuhnya.

Rutenya tidak keluar dari wilayah paroki; namun tetap dalam paroki dari teritori lingkungan ke lingkungan.

Semua elemen umat Paroki Gereja Katedral Malang ikut serta dalam kegiatan “Jalan Sehat Kreatif” (Laurensius Suryono)

Yel-yel lingkungan

Ketika seluruh peserta jalan sehat telah sampai garis finish di depan Gedung Widya Bhakti acara dilanjut dengan yel-yel persembahan lingkungan-lingkungan.

Dengan latar belakang Bunga Tabebuya yang sedang bermekaran warna kuning, setiap lingkungan mendapat undangan untuk tampil. Mereka menampilkan kreatifitas sendiri-sendiri. Tampil dengan gerak anggota badan yang lucu-unik dengan iringan musik yang disiapkan sendiri. Didukung pula dengan mengenakan baju adat daerah, namun banyak pula kelompok lingkungan dengan mengenakan kaos warna-warni yang sudah dimilikinya.

Umumnya mereka menyampaikan “Selamat hari ulang tahun ke-90 Paroki SPMGK Katedral Malang” di sela-sela hormat salam dan geraknya.

Tema kegiatan

Tema panitia adalah “Keluarga Jantung Gereja”, maka banyak lingkungan juga menyertakan semua kelompok usia. Ada anak-anak, remaja orang muda ibu-bapak dan kakek-kakek yang terlibat aktif dalam lomba yel-yel menyambut HUT Paroki.

Panitia juga bisa dikatakan murah hati, ketika bersedia meminjamkan mic kepada kelompok lingkungan yang tidak siap dengan pelantang. Padahal gerak dan lagu ini akan lebih hidup kalau ada kata-kalimat dan musik yang bisa didengar oleh seluruh anggota kelompok, termasuk seluruh pamirsa yang hadir menyaksikan.

Di antara terlaksana yel-yel lingkungan, sekali-dua kali panitia menyampaikan doorprize dengan menyebut nomor-nomor beruntung.

Suasana sukaria, kompak, dan semangat menjadi atmosfir umum dalam gelaran “Jalan Sehat Kreatif” dalam rangka memeriahkan HUT ke-90 Paroki Gereja Katedral Malang. (Laurensius Suryono)

Peserta spontanitas muncul dari para siswa pendidikan Politeknik Angkatan Darat di Malang dengan seragam training khas mereka, juga tampil para karyawan Paroki Katedral Malang.

Ketika matahari sudah semakin tinggi dalam gerak semunya dan temperatur udara di sekitar halaman depan Gereja Katedral Malang sudah mendekati 30⁰C pada Minggu 13 Oktober 2024.

Ternyata tidak menyurutkan umat warga paroki untuk beranjak dari tempatnya. Mereka masih semangat mengikuti Senam Zumba yang berbasis tarian dengan iringan panduan musik. Siapa saja boleh turun dan menari sampai gobyos, teriakan “terus-terus” terdengar seolah mereka tak hendak berhenti menari dan berolahraga.

Kembali marching band SMPK Santa Maria 2 Malang mempersembahkan ketrampilannya. Kali ini dengan beberapa lagu instrumen dengan memainkan berbagai alat musik yang mendukung, dan gerak dari para pemandu gerak.

Penonton masih semangat untuk melihat dan menikmatinya, walaupun berlindung dari terik matahari yang menurut beberapa informasi dari medsos bahwa tanggal 13 Oktober 2024 adalah hari tanpa bayangan di Kota Malang.

Tarian tradisional Tiongkok Barongsai persembahan SMAK St. Albertus Malang menjadi hiburan penutup pada acara “Jalan Sehat Kreatif” dua pekan menjelang hari H Paroki Katedral Malang.

Foto: Laurensius Suryono

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version