GELARAN Jambore Sekami Remaja Keuskupan Agung Palembang terus berlanjut dan ini sudah memasuki hari kedua pada Jumat (7/7). Peserta dan pendamping mengawali seluruh rangkaian kegiatan ini dengan Perayaan Ekaristi yang dirayakan secara serentak di tiga tempat, yaitu Kapel Seminari Menengah St. Paulus, Atrium Yohanes Paulus II SMA Xaverius 1 dan Hall Xaverius Centrum Studiorum Palembang.
Anak-anak Sekami merupakan anak misioner, yaitu anak yang menyadari diri bahwa ia hidup bukan hanya untuk dirinya sendiri; bahwa ia beriman bukan hanya untuk keselamatannya sendiri. Mereka sebagai pribadi diutus untuk membagikan hidupnya, sukacitanya kepada sesama.
Inilah hidup anak Sekami yang terangkum dalam semangat Doa, Derma, Kurban dan Kesaksian (2D2K).
Baca juga:
- Jambore Sekami Remaja di Palembang untuk Memotivasi Anak-anak Jadi ‘Misionaris’ (1)
- Jambore Sekami Keuskupan Agung Palembang (KAPal): Berbagi Sukacita Injil Hingga ke Jagat Online (2)
Formasi, animasi dan edukasi misoner yang berlangsung hari ini diawali dengan penyampaian materi tentang makna “Bebagi dan Sukacita Injil ala Anak Sekami” oleh Direktur Nasional Komisi Kepausan Indonesian (KKI) Romo Markus Nur Widipranoto.
Memulai paparannya, imam diosesan Keuskupan Agung Semarang ini mengajak seluruh peserta untuk berbagi sukacita melalui senyum Tritunggal, Bapa, Putera dan Roh Kudus kepada teman-teman di sekitarnya.
“Kita ingin agar anak-anak Sekami Remaja memiliki wajah berseri sebagai bentuk sukacita Injil,” ujarnya.
Melalui perjumpaan ini anak-anak dan remaja misioner diajak untuk mengembangkan makna berbagi dan sukacita sebagai perwujudan semangat children helping children secara nyata dalam hidup sehari-hari yang dilandasi semangat 2D2K.
Untuk mewujudkan panggilan misioner ini dibutuhkan semangat belarasa untuk berbagi dan kepercayaan.
Salam misioner.