- Bacaan 1: Ibr. 10: 11-18
- Injil: Mrk. 4:1-20
Dalam setiap produk pabrikan biasanya selalu mencantumkan masa kadaluarsa atau umur pakai untuk menjaga rasa atau kualitas produk tersebut. Hampir tidak ada satu produk yang berani dijamin kualitasnya tetap terjaga selamanya.
Para Imam Besar Yahudi juga tidak bisa menjamin bahwa kurban pendamaian atau upacara kurban pengampunan dosa yang dipimpinnya juga bersifat selamanya. Sehingga mereka selalu mengadakan upacara tersebut setiap tahun lewat darah kurban binatang.
Berbeda dengan Tuhan Yesus, hanya melakukan penebusan dosa manusia sekali untuk selamanya (berlaku seumur hidup). Melalui kurban darah-Nya sendiri dengan mati di kayu salib.
“Sebab oleh satu kurban saja Ia telah menyempurnakan untuk selama-lamanya mereka yang Ia kuduskan.”
Tentang hal itu, Roh Kudus juga memberi kesaksian kepada kita lewat firman-Nya,
“Aku akan menaruh hukum-Ku di dalam hati mereka dan menuliskannya dalam akal budi mereka, dan Aku tidak lagi mengingat dosa-dosa dan kesalahan mereka.”
Demikian kesaksian penulis surat Ibrani.
Nah, masalahnya bagaimanakah cara manusia mendengar sabda-Nya?
Tuhan telah menaburkan sabda-Nya namun tak semua orang mampu mendengar dan memahami sabda-Nya dengan baik.
“Sekalipun melihat, mereka tidak menanggap, sekalipun mendengar, mereka tidak mengerti, supaya mereka jangan berbalik dan mendapat ampun.”
Hanya orang-orang tertentu yang mampu mendengar dan memahami sabda-Nya lalu melaksanakannya. Mereka adalah orang-orang yang percaya kepada Tuhan Yesus. Kita semua orang kristiani telah diberikan “rahasia Kerajaan Allah”. Sedangkan orang-orang di luar Gereja hanya disampaikan berita dalam bentuk perumpaan.
Alias disuruh mikir sendiri, apakah mau jadi pendengar sabda seperti:
- Lahan di pinggir jalan
- Lahan berbatu
- Lahan semak duri atau
- Lahan yang baik (subur)
Pesan hari ini
Kita semua telah didamaikan oleh Tuhan Yesus kepada Allah Bapa-Nya, oleh kurban Darah-Nya sendiri di kayu salib. Penebusan-Nya itu bergaransi untuk selama-lamanya.
Dengarkanlah sabda-Nya, pahami dan laksanakan kehendak-Nya agar berbuah banyak.
“Kualitas berarti melakukannya dengan benar ketika tidak ada yang melihat.”