Kamis, 30 Mei 2024
1Ptr 2:2-5.9-12;
Mzm 100:2.3.4.5;
Mrk 10:46-52.
TUHAN itu baik. Dia akan makin mendekati kita dengan segala cara hingga kita yakin bahwa Dia sungguh mengasihi kita.
Tidak bisa kita sangkal bahwa Tuhan selalu berperan pada setiap langkah hidup kita. Semakin kita hening merenungi langkah hidup ini, makin kita meyakini campur tangan-Nya dalam kehidupan kita.
Ada saat-saat lemah dalam hidup, ketika kita semua merasa tertekan dan jatuh sendirian. Saat itulah, Tuhan menegaskan bahwa kita tidak boleh lupa bahwa Dia selalu bersama kita.
“Saya pernah terpuruk dan tidak bisa melihat jalan keluar dari permasalahan yang saya hadapi,” kata seorang sahabat.
“Semua teman pergi meninggalkanku dan tidak mau lagi bersentuhan dengan saya. Sahabat yang biasa saya ajak diskusi telah angkat tangan dan dengan jelas menyuruhku mengatasi masalahku sendiri.
Ketika semua orang meninggalkanku, aku hanya bisa bersandar dan berkeluh kesah dengan Tuhan. Saya yakin bahwa Tuhan tidak mungkin membiarkan hidupku hancur dan jauh dari-Nya.
Saya mohon pada Tuhan, semoga saya diberi rahmat untuk bisa menerima keadaan yang tidak bisa saya ubah, dan kekuatan untuk mengubah keadaan yang masih memungkinkan untuk aku ubah, sesuai kehendak-Nya.
Sejak saat itu aku melakukan apa yang bisa aku lakukan untuk memperbaiki keadaan meski banyak orang mencemooh dan memandangku dengan hina. Aku jalani hidup dengan hati penuh pasrah dan syukur karena Tuhan masih memberi saya kesempatan untuk berjuang bersama-Nya,” papar sahabatku itu.
Dalam bacaan Injil hari ini kita dengar demikian,”Banyak orang menegornya supaya ia diam. Namun semakin keras ia berseru: “Anak Daud, kasihanilah aku.”
Lalu Yesus berhenti dan berkata: “Panggillah dia.” Mereka memanggil orang buta itu dan berkata kepadanya: “Kuatkan hatimu, berdirilah, Ia memanggil engkau.”
Tuhan Yesus menyembuhkan Bartimeus.
Bartimeus adalah seorang yang buta, karena keterbatasannya ini, tidak ada pekerjaan yang dia bisa lakukan selain mengemis. Namun hari itu mujizat terjadi dalam hidupnya ketika dia berjumpa denga Yesus.
Iman yang mampu memulihkan keadaan adalah iman yang selalu bangkit dan tidak mau menyerah pada keadaan. Di sini kita melihat iman Bartimeus yang membuat ia bangkit dan tidak mau menyerah kepada persoalannya yang berat.
Bartimeus tidak mau kalah dengan persoalannya dan rintangan yang dihadapinya. Sekalipun dimarahi, dihalau, diminta diam, tetapi Bartimeus tetap berteriak memanggil Yesus bahkan dengan suara yang lebih keras.
Tuhan Yesus tidak pernah membiarkan orang yang beriman kepadaNya. Terhadap orang yang pantang menyerah, Tuhan Yesus berhenti dan menaruh perhatian padanya.
Untuk mengalami pemulihan, maka kita perlu mengubah pusat perhatian: bukan kepada diri sendiri tapi kepada Tuhan. Bukan kepada orang-orang di sekitar, tapi hanya fokus kepada Tuhan saja.
Jangan pasrah dengan keadaan tapi beriman kepada Yesus yang sanggup menolong kita. Sekalipun menghadapi hambatan tetapi tetap datang pada Yesus.
Bagaimana dengan diriku?
Apakah aku fokus pada kehendak Tuhan, atau pada diri sendiri dan omongan orang?