Home BERITA Jangan Khawatir

Jangan Khawatir

0
Ilustrasi: Cemas by Ist

Selasa, 7 Januari 2025

1 Yoh 4:7-10
Mzm 72: 2-3, 4ab, 7-8
Mat 6: 34-44

KEHIDUPAN sering kali membawa kita pada situasi yang menantang, sehingga hati kita cenderung dipenuhi kekhawatiran.

Banyam hal yang bisa menyebabkan kita khawatir. Situasi ekonomi yang sulit seperti saat ini mendorong kita khawatir akan kebutuhan hidup sehari-hari, masa depan keluarga khususnya anak-anak, pekerjaan yang cenderung menjadi sulit dan berat. Kekhawatiran juga bisa disebabkan oleh hal-hal yang belum tentu terjadi.

Kekhawatiran bisa menguras energi, mencuri damai sejahtera, dan menyita waktu yang seharusnya kita gunakan untuk hal-hal yang lebih bermakna malahan kehidupan diliputi kecemasan bahkan ketakutan.

Dalam kesadaran kita bisa katakan bahwa kekhawatiran tidak pernah menyelesaikan masalah, namun sulit dilepaskan dari pikiran dan perasaan kita. Sebenarnya harus diakui bahwa kekhawatiran menunjukkan kurangnya iman kita kepada Allah yang setia dan berkuasa.

Tuhan itu mengerti kebutuhan kita bahkan sebelum kita memintanya. Sebagai Bapa yang penuh kasih, Dia tidak pernah meninggalkan anak-anak-Nya tanpa pemeliharaan. Maka tidak perlu kita khawatir akan kehidupan ini.

Dalam bacaan Injil hari ini kita dengar demikian, “Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.

Sebab itu janganlah kamu khawatir akan hari esok, karena hari esok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari.”

Tuhan memanggil kita untuk menempatkan Dia sebagai yang terutama dalam segala hal, percaya bahwa Dia akan mencukupi segala kebutuhan kita.

Ketika kita menaruh fokus kita kepada Tuhan, kita akan menemukan damai sejahtera yang melampaui pengertian manusia.

Yesus mengajarkan bahwa setiap hari memiliki kesusahannya sendiri.

Kekhawatiran tidak akan menambah umur kita atau menyelesaikan masalah kita. Sebaliknya, kekhawatiran hanya mencuri sukacita kita hari ini.

Tuhan tahu segala kebutuhan kita bahkan sebelum kita memintanya. Oleh karena itu, kita dipanggil untuk mempercayakan segala sesuatu kepada-Nya, percaya bahwa Dia akan memelihara kita.

Bagaimana dengan diriku?

Apakah aku masih diliputi kekwatiran dalam hidup ini?

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version