Home BERITA Jangan Mencari Kambing Hitam

Jangan Mencari Kambing Hitam

0
Kapten Tim Nasional Escobar dari Kolombia. (Ist)

Bacaan 1: Kej 3:9 – 24
Injil: Mrk 8:1 – 10

KAMBING Hitam adalah hewan yang paling dicari saat terjadi sesuatu yang tidak sesuai diharapkan.

Metafora itu bermakna, orang dalam suatu peristiwa yang sebenarnya belum tentu bersalah, tetapi dipersalahkan atau dijadikan tumpuan kesalahan.

Piala Dunia sepakbola semestinya menjadi pesta untuk dunia sepakbola. Kalaupun ada kemuraman di sana karena kekalahan adalah wajar dalam permainan.

Andres Escobar datang ke Piala Dunia 1994 sebagai kapten timnas Kolombia, tim yang performanya jadi salah satu yang ditunggu.

Ia datang bersama sekelompok pemain bintang lainnya, seperti Faustino Asprilla, Carlos Valderrama, Fredddy Rincon. Mereka datang dengan menyingkirkan Argentina 5-0 di fase zona.

Piala Dunia 1994 Amerika Serikat menyisakan sebuah kisah pilu. Bek tim nasional Kolombia Andres Escobar meregang nyawa karena sebuah gol bunuh diri.

Ia ditembak seseorang saat pulang ke Kolombia.

Ia menjadi orang yang dipersalahkan karena Kolombia gagal melaju ke fase berikutnya. Padahal belum tentulah ia bersalah.

Kalah dari Rumania 3-0, lalu gol bunuh dirinya melengkapi kekalahan dari Amerika Serikat 2-1. Meski menang melawan Swiss, namun itu tidak membantu mereka lolos dari fase group.

Sebelum ditembak, ia sempat menuliskan pesan di koran Bogota, El Tiempe:

“Hidup tak berhenti di sini. Kita harus terus berjalan. Hidup tak boleh berhenti di sini. Tak peduli seberapa sulit, kita harus bangkit.

Kita cuma punya dua pilihan: membiarkan kemarahan melumpuhkan kita dan kekerasan berlanjut, atau kita menaklukkannya dan mencoba yang terbaik untuk membantu orang lain.”

“Itu pilihan kita. Mari kita menjaga rasa hormat. Salam terhangatku untuk semuanya. Ini sudah menjadi pengalaman yang paling menakjubkan dan langka. Kita akan berjumpa lagi segera, karena hidup tak berhenti di sini.”

Dalam bacaan-bacaan hari ini, kita temui tokoh-tokoh yang saling melempar tanggung jawab dan menunjuk pihak lain sebagai kambing hitam.

Adam menyalahkan Allah, “Perempuan yang kau tempatkan di sisiku, dialah yang memberi dari buah pohon itu kepadaku, maka kumakan.”

Hawa menyalahkan ular, “Ular itu yang memperdayakan aku, maka kumakan.”

Padahal, Ular hanya menggoda namun manusia memutuskan menentang Allah.

Dalam injil, para murid juga melempar tanggung jawab untuk memberi makan. “Bagaimana di tempat yang sunyi ini orang dapat memberi mereka roti sampai kenyang?”

Melempar tanggung memang sikap yang manusiawi, namun Tuhan Yesus tidak mengajarkan demikian.

Ia meminta para pengikutnya berani mengambil tanggungjawab setiap masalah yang datang.

Ia mengajari agar selalu menyertakan Allah Bapa dalam menyelesaikan setiap masalah.

Pesan hari ini

Hadapi masalah dengan menyertakan Tuhan. Jangan malah sibuk mencari kambing hitam.

Berhentilah menyalahkan segalanya, masalah memberimu kekuatan. Pakailah maskermu dan jaga jarakmu.

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version