YESUS menangisi kota Yerusalem yang dinubuatkan akan mengalami kehancuran di kemudian hari, sebagai akibat dari ketidakpercayaan dan penolakan penduduk kota tersebut atas kehadiranNya, sang Raja Damai.
Yesus juga berduka, saat melihat kita lebih banyak menghabiskan tenaga, pikiran dan waktu untuk mengejar perkara duniawi sehingga tidak ada lagi waktu untuk membina relasi denganNya. Ia juga menitikkan air mata ketika hidup iman kita hanya sebatas perkataan saja; tidak ada kemauan dan kepedulian untuk menebarkan kasih dan kebaikan kepada sesama sehingga hidup kita jauh dari damaiNya.
Mari perbaiki dan perbaharui hidup kita supaya tidak berakhir kepada kebinasaan. Senangkan hatiNya dengan berjuang untuk meneladani sikap hidupNya, mengasah kepekaan hati agar mampu menangkap anugerah kunjunganNya di dalam berbagai pengalaman hidup, dan belajar untuk terus menerus menyesuaikan langkah hidup kita dengan kehendakNya.
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)