Home KITAB SUCI & RENUNGAN HARIAN Jangan Menilai Buku dari Sampulnya

Jangan Menilai Buku dari Sampulnya

0

Puncta 2 September 2024
Senin Biasa XXII
Lukas 4:16-30

KITA ini sering lebih menghargai produk luar negeri daripada produk milik kita sendiri. Hal ini kelihatan dari barang-barang yang sering kita pakai. Merek-merek luar negeri jadi pameran di sekujur tubuh kita.

Ada yang senang belanja barang-barang branded LN dengan pesawat jet pribadi. Ada yang bangga memakai arloji, tas, sepatu atau baju-baju bermerk asing. Sedangkan produk-produk lokal, dalam negeri dikucilkan dan tidak dianggap atau disepelekan.

Kita masih dijajah melalui produk-produk luar. Hal ini membuat mental kita tidak bangga dengan produk atau milik kita sendiri. Kita tidak mampu menghargai hasil karya bangsa sendiri.

Inilah yang dialami Yesus ketika Dia pulang ke kampung halaman-Nya di Nazaret. Yesus menawarkan nilai-nilai baik dari Allah. Tetapi orang-orang di kampung-Nya menolak, tidak mau menerima-Nya.

Mereka heran akan kata-kata yang indah yang diucapkan-Nya, lalu kata mereka: “Bukankah Ia ini anak Yusuf?” Orang-orang Nazaret meragukan dan tidak mau menerima Dia.

Bahkan mereka berusaha menghalau Yesus ke luar kota dan membawa Dia ke tebing gunung, tempat kota itu terletak, untuk melemparkan Dia dari tebing itu.

Orang-orang Nazaret itu tidak mau menghargai Yesus dan karya-Nya. Mereka hanya menilai dari permukaan yang dilihatnya saja. Mereka tidak menangkap makna apa yang disampaikan Yesus.

Kadang kita juga hanya melihat tindakan dan karya orang lain secara lahiriah saja, yang kelihatan di permukaan. Kita menilai orang lain hanya dari apa yang kelihatan dari luar saja. Atau kita menilai orang dari latar belakang keluarga yang jeleknya saja.

Dengan menilai demikian, kita menutup kebaikan-kebaikan atau segi-segi yang positif. Kita tidak mau membuka hati terhadap segi positif dan kebaikan karya Tuhan.

Maka tidak ada karya mukjizat yang terjadi. Hal-hal baik menjadi tertutup karena kita tidak mau percaya kebaikan Tuhan.

Untuk itu kita bisa belajar untuk tidak menilai orang laih hanya berdasarkan apa yang kita lihat sesaat saja. Kita diajak membuka diri memahami orang lain lebih dalam.

Jangan menilai buku dari cover-nya,
Bacalah isi sampai sedalam-dalamnya.
Yesus akan membuat mukjizat-Nya,
Karena Dia sangat mengasihi kita.

Wonogiri, tetaplah percaya
Rm. A. Joko Purwanto, Pr

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version