Home BERITA Jangan Menjadi Batu Sandungan

Jangan Menjadi Batu Sandungan

0
Ilustrasi - Hambatan dan penghalang untuk maju. (Ist)

Senin, 8 Agustus 2022

  • Yeh. 1:2-5,24-2:1a.
  • Mzm. 148:1-2,11-12ab,12c-14a,14bcd.
  • Mat. 17:22-27.

KITA yakin setiap orang tidak ingin hidupnya menjadi batu sandungan bagi orang lain.

Setiap orang punya kehendak baik dan mau menjadi berkat bagi orang lain, terutama keluarganya.

Namun pada kenyataannya sering kali kehendak dan perbuatan tidak selalu sejalan, bisa jauh berbeda.

Tuhan Yesus hari ini mengajarkan kepada kita supaya jangan menjadi batu sandungan bagi orang lain.

Maksudnya adalah supaya kehadiran kita tidak menjadi bahan pergunjingan bagi orang lain, atau menjadi penghalang bagi mereka.

Kita bisa belajar dari sini bahwa ada banyak pengalaman hidup yang jika tidak hati-hati bisa menjadi hambatan orang dalam mencintai Tuhan dengan sepenuh hati.

“Terkadang apa yang kita lakukan, sekalipun tidak bertentangan dengan hukum Tuhan dan hukum negara, tetap bisa menjadi batu sandungan untuk orang lain,” kata seorang bapak.

“Saya tidak percaya bahwa sikap diam saya akan ketidakberesan yang terjadi di Gereja membuat banyak orang terluka,” sambungnya.

“Saya merasa serba salah, dan ada si posisi yang tidak mudah, antara Pastor paroki dengan beberapa umat yang sedang konflik,” paparnya.

“Saya sudah beberapa kali mencoba bicara dari hati ke hati dengan mereka namun tak kunjung membaik,” lanjutnya.

“Hingga saya diam dan tidak berusaha lagi membantu penyelesaian konflik itu,”sambungnya.

“Banyak orang kecewa akan sikap saya dan sikap mereka hingga membuat orang tidak lagi bergairah menggereja,” ujarnya.

“Aktivitas menggereja menjadi sepi dan terkotak-kotak,” lanjutnya.

“Sikap diamku telah menjadi batu sandungan Banyak orang,” sesalnya.

Dalam bacaan Injil hari ini kita dengar demikian,

“Tetapi supaya jangan kita menjadi batu sandungan bagi mereka, pergilah memancing ke danau.

Dan ikan pertama yang kau pancing, tangkaplah dan bukalah mulutnya, maka engkau akan menemukan mata uang empat dirham di dalamnya.

Ambillah itu dan bayarkanlah kepada mereka, bagi-Ku dan bagimu juga.”

Merenungkan perikop hari ini, berkaitan dengan membayar pajak, apa alasan Yesus supaya Petrus membayar pajak bagi mereka berdua?

Satu-satunya alasan yang terungkap dengan jelas dalam perikop ini adalah “supaya jangan kita menjadi batu sandungan bagi mereka”.

Maka Yesus meminta Petrus untuk mencari koin dalam ikan di danau supaya mereka tidak menjadi batu sandungan bagi orang lain.

Dalam kehidupan ini kiranya ada banyak hal yang tidak sesuai dengan keinginan kita, ada banyak kebijakan yang kita anggap tidak lagi sesuai.

Ada kalanya kita harus bertindak, ada kalanya tidak bertindak supaya jangan menjadi batu sandungan

Bagaimana dengan diriku?

Apakah sikap dan perbuatanku selama ini tidak menjadi batu sandungan bagi orang lain?

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version