LEWAT perumpamaan tentang janda yang gigih, Yesus mengundang kita semua untuk berdoa dengan tidak jemu-jemu.
Doa bukanlah sarana untuk memaksakan kehendak kita kepadaNya, dengan melayangkan sejumlah daftar kebutuhan dan keinginan yang harus dipenuhiNya. Melainkan, doa merupakan percakapan mesra antara anak dengan Bapa yang dilandasi oleh iman, pengharapan dan kasih.
Di dalam doa, kita mengungkapkan kerinduan kita untuk senantiasa berjumpa denganNya, membina relasi yang akrab denganNya, menimba kekuatan daripadaNya dan menyadari ketergantungan kita kepadaNya sehingga kita berani menyerahkan seluruh hidup kita ke dalam tangan kasihNya.
Jangan pernah tawar hati saat permohonan kita belum dikabulkanNya. Percayalah, Ia tahu yang terbaik untuk kita dan pasti turun tangan pada saat yang tepat.
Marilah kita sabar dalam penantian, tetap bertekun di dalam iman dan senantiasa setia kepadaNya. Semoga saat Ia menjemput kita, didapatiNya bahwa kita layak untuk masuk ke dalam rumah Bapa.
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)