Home KITAB SUCI & RENUNGAN HARIAN Renungan Harian Jangan Salah Memilih Pemimpin

Jangan Salah Memilih Pemimpin

0
Jangan salah memilih pemimpin

Bacaan 1: 1Sam 8:4-7,10-22a

Injil: Mrk 2:1-12

Sebulan lagi bangsa Indonesia akan memilih presiden untuk memimpin bangsa ini lima tahun ke depan. Ada tiga kandidat dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Masing-masing mempromosikan program-programnya untuk memikat para pemilih.

Semua calon presiden kelihatan bagus.

Namun bagus yang kelihatan saja tidak cukup. Perlu dilihat rekam jejak, prestasi-prestasi selama ini dicapai, kepedulian terhadap sesama dan bangsa, ketulusan dalam memimpin dan tidak dalam pengaruh orang lain.

Bangsa Israel memaksa Samuel untuk menunjuk seorang raja, sama seperti yang dimiliki bangsa-bangsa lain di sekitarnya. Sistem kepemimpinan selama ini dirasa sudah tidak cocok dan tidak mampu melawan bangsa-bangsa di sekitarnya.

Ini membuat Samuel kesal karena seolah tak lagi percaya kepemimpinnya.

Namun saat “berkomunikasi” dengan Allah, Samuel justru diberi peneguhan bahwa yang mereka tolak sebenarnya bukan Samuel tapi Allah.

Dalam tradisi bangsa Israel, raja merupakan “hak Allah”.

Selama ini mereka memiliki kemerdekaan seluas-luasnya di bawah kepemimpinan Allah melalui para utusan-Nya. Namun sekarang mereka ingin melepaskan diri dari Allah. Maka Allah memberitahukan pada Samuel konsekuensi memiliki raja sendiri, yaitu mereka akan tunduk pada “hukum/ hak raja”.

Ada sepuluh hak raja:

  • Anak laki-laki akan diambil dan dipekerjakannya.
  • Harus mau dijadikan kepala pasukan perang.
  • Harus bekerja di ladangnya
  • Harus membuat senjata-senjatanya dan perkakas kereta.
  • Anak-anak perempuan harus jadi tukang masak dan juru makanan.
  • Hasil terbaik dari kebun anggur dan kebun zaitun disetor ke raja
  • Membayar sepersepuluh hasil kebun (pajak).
  • Semua budak, ternak terbaik dan keledai-keledai  akan diambil raja.
  • Kambing domba akan diambilnya sepersepuluh.
  • Bangsa Israel akan menjadi budak raja.

Apa yang disampaikan Allah tentang penolakan terhadap-Nya itu masih berlangsung pada zaman Yesus bahkan hingga hari ini.

Para ahli Taurat menolak keilahian Yesus serta wewenang memberi pengampunan dosa.

Bangsa Israel membutuhkan mesias dalam arti politik dan pemimpin perang melawan penjajah Romawi. Mereka tidak butuh Mesias Surgawi yang sebetulnya kekuasaan-Nya melebihi segala kekuasaan raja di bumi.

“Tetapi supaya kamu tahu, bahwa di dunia ini Anak Manusia berkuasa mengampuni dosa”

Demikian jawaban Yesus saat tahu pikiran para ahli Taurat yang menganggap-Nya menghujat Allah.

Pesan hari ini

Pemilihan Presiden bukan untuk memilih yang terbaik, namun mencegah yang jahat berkuasa.

Gunakan hak pilihmu dengan bijaksana.

“Hidup adalah pilihan atau pilihan akan menentukan hidupmu.”

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version