Jangan Takut

0
Ilustrasi - Alto phobia atau takut akan ketinggian (Monitor)

Sabtu, 13 Juli 2024

Yes. 6:1-8.
Mzm. 93:1ab.1c-2.5.
Mat. 10:24-33.

KETAKUTAN merupakan satu di antara emosi paling kuat yang dapat diciptakan oleh pikiran kita. Setiap orang tentu memiliki rasa takut. Hal ini sangatlah wajar, asalkan tidak berlebihan hingga menguasai pikiran. Jika tidak melawan rasa takut, seseorang tidak akan mengalami kemajuan dalam hidupnya.

Sebagian orang biasanya tidak mau dianggap sebagai penakut atau pecundang. Itulah mengapa orang berusaha meyakinkan diri demi menuju masa depan yang lebih baik.

“Saya memiliki satu ketakutan besar yang menghantuiku sejak kecil: ketakutan akan ketinggian,” kata seorang bapak.

“Ketakutan ini bermula dari sebuah insiden tragis saat masa kecilku di mana saya hampir jatuh dari pohon tinggi di halaman belakang rumah. Sejak saat itu, saya selalu merasa gemetar, setiap kali harus naik ke tempat-tempat tinggi seperti gedung tinggi atau jembatan.

Suatu hari, saya mendapat tugas proyek yang membutuhkanku untuk melakukan inspeksi di puncak menara perkantoran tertinggi di kota. Saya merasa panik dan ingin menolak tugas tersebut, karena ketakutanku yang luar biasa terhadap ketinggian. Namun, atasanku mempercayaiku dan tidak memberikan opsi lain.

Saya merasa terjepit. Di satu sisi, saya ingin maju dalam karier dan membuktikan kemampuanku kepada atasan. Namun, di sisi lain, ketakutanku akan ketinggian membuatku ragu dan tidak yakin apakah saya bisa menyelesaikan tugas tersebut dengan baik.

Saya akhirnya memutuskan untuk menghadapi ketakutanku.

Saya naik ke puncak menara dengan hati yang berdebar kencang. Saya memulai inspeksi dengan hati-hati. Ketika saya mencapai titik puncak, saya merasa pusing dan hampir menyerah. Namun, dengan tekad yang kuat dan memusatkan pikiran pada tujuan selesai, saya berhasil menyelesaikan tugas dengan baik.

Dengan keberhasilan mengatasi ketakutanku akan ketinggian, saya tidak hanya meraih penghargaan dari atasan dan rekan-rekan, tetapi saya juga merasa lebih siap menghadapi tantangan-tantangan baru dalam karier dan kehidupanku,” syering bapak itu.

Dalam bacaan Injil hari ini kita dengar demikian, “Dan janganlah kamu takut kepada mereka yang dapat membunuh tubuh, tetapi yang tidak berkuasa membunuh jiwa; takutlah terutama kepada Dia yang berkuasa membinasakan, baik jiwa maupun tubuh di dalam neraka.”

Yesus mengajak kita untuk meninjau kembali panggilan kita dalam mengikuti Dia, mempertimbangkan keberanian dan ketekunan dalam iman, serta kesediaan untuk menghadapi segala tantangan yang mungkin timbul.

Yesus menegaskan bahwa yang harus kita takuti bukanlah manusia, tetapi Allah yang memiliki kuasa untuk menentukan nasib akhir seseorang. Hal ini menunjukkan pentingnya mempertahankan iman dan kesetiaan kepada Tuhan di atas segala hal.

Di bagian lain Tuhan Yesus mengingatkan bahwa kita ini sangat berharga di hadapan Allah. Oleh karena itu, kita tidak perlu takut atau cemas karena Allah mengawasi dan mengasihi kita secara pribadi. Allah tidak akan membiarkan kita terlantar.

Memang kita akan menghadapi tantangan dan penindasan, namun kita dipanggil untuk tetap setia dan berani dalam memberitakan Injil. Tuhan Yesus menunjukkan kepada kita pentingnya kesaksian yang jujur ​​dan berani, tanpa membiarkan ketakutan menghalangi panggilan untuk menyatakan kebenaran.

Bagaimana dengan diriku?

Apakah aku dikuasai ketakutan dan kecemasan dalam kehidupan ini?

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version