Home BERITA Janji Allah Selalu Digenapi

Janji Allah Selalu Digenapi

0
Ilustrasi - Ini bukti nyata, bukan semata-mata hanya janji. (Ist)

Minggu, 26 Januari 2025

Neh 8:3-5a.6-7.9-11
Mzm 19:8.9.10.15
1Kor 12:12-14.17
Luk 1:1-4; 4:14-21

HIDUP adalah sebuah perjalanan. Sebuah peziarahan yang dimulai sejak kita lahir hingga kita kembali ke Sang Pencipta.

Dalam perjalanan ini, kita tidak hanya berjalan di jalan yang mulus dan lurus, tetapi juga melewati tikungan, tanjakan, lembah yang gelap, dan badai yang mengguncang.

Setiap langkah dalam perjalanan hidup kita membawa pelajaran, membentuk karakter, dan mendewasakan iman kita.

Seperti seorang peziarah, kita memiliki tujuan akhir. Hidup ini bukanlah tentang seberapa jauh atau seberapa cepat kita berjalan, melainkan tentang bagaimana kita menjalani perjalanan itu.

Dalam perjalanan hidup, kita sering kali dihadapkan pada persimpangan. Ada saat-saat di mana kita harus memilih antara jalan yang mudah tetapi menjauhkan kita dari Tuhan, atau jalan yang sulit tetapi membawa kita lebih dekat kepada-Nya.

Perjalanan Yesus dari Nazaret ke Yerusalem bukanlah sekadar perjalanan fisik dari satu tempat ke tempat lain. Perjalanan ini adalah simbol misi-Nya yang penuh makna: menghadirkan kasih Allah di dunia, menjalani penderitaan, dan akhirnya menebus umat manusia melalui salib.

Setiap langkah yang Ia ambil adalah perwujudan dari komitmen-Nya kepada kehendak Bapa. Tidak ada keraguan, tidak ada penyimpangan, semuanya tertuju kepada Yerusalem, tempat di mana pengorbanan terbesar-Nya terjadi.

Dalam bacaan Injil hari ini kita dengar demikian, “Yesus mulai mengajar mereka, kata-Nya: Pada hari ini genaplah nas tadi sewaktu kamu mendengarnya.”

Pernyataan Yesus ini menunjukkan bahwa Dialah penggenapan janji Allah. Dialah Mesias yang dinantikan.

Namun, respon orang-orang yang mendengar Yesus saat itu sangat beragam. Ada yang kagum, tetapi banyak juga yang ragu, bahkan menolak-Nya. Mengapa? Karena mereka tidak dapat menerima bahwa Yesus, anak seorang tukang kayu dari Nazaret, adalah Sang Juruselamat yang dijanjikan.

Dalam hidup kita, sering kali kita mendengar Firman Tuhan, tetapi apakah kita benar-benar percaya dan hidup berdasarkan janji-Nya? Atau, seperti orang-orang di sinagoge, kita meragukan karya Tuhan karena penampilan atau cara-Nya yang tidak sesuai dengan ekspektasi kita?

Yesus memanggil kita untuk mengikuti jejak-Nya, memikul salib kita setiap hari, dan menjadikan kehendak Allah sebagai kompas hidup.

Peziarahan ini bukan tanpa rintangan, tetapi bersama Dia, kita diberi kekuatan untuk terus melangkah. Kita belajar bahwa tujuan bukan hanya tentang akhir perjalanan, tetapi tentang kesetiaan dalam setiap langkah.

Seperti Yesus menuju Yerusalem, kita juga dipanggil untuk hidup dengan tujuan ilahi, berfokus kepada kerajaan surga, dan menjadi terang bagi dunia.

Bagaimana dengan diriku?

Apakah ada janji Allah yang sedang aku nantikan?

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version