Home BERITA Jejak Digital itu Kejam.

Jejak Digital itu Kejam.

0
Ilustrasi: gaya hidup dan keseharian anak-anak muda Zaman Now. ((by digital dealers)

Puncta 14.10.22
Jum’at Biasa XXVIII
Lukas 12: 1-

JARIMU Harimaumu” sekarang menggantikan istilah “Mulutmu harimaumu.”

Apa yang kita tulis dengan jari di dunia internet akan menjadi jejak yang tidak bisa hilang. Selama kita beraktivitas di dunia internet, kita akan meninggalkan jejak digital (footprint digital).

Aktivitas kita di dunia internet seperti mengunggah foto, berbagi pesan di WA, mengunjungi laman situs, mengirim konten atau meninggalkan komentar, mengisi data pribadi, internet banking dan masih banyak lainnya merupakan jejak digital yang tanpa sadar akan tersimpan secara abadi di internet.

Tidak ada lagi informasi yang bisa disembunyikan. Jejak-jejak masa lalu bisa dicari oleh siapa pun di dunia digital.

Apa yang dulu menjadi rahasia, bisa dibongkar dan dicari melalui jejak digitalnya.

Banyak artis dan pesohor terkenal tersandung kasus gara-gara terbongkar di medsos. Tidak hanya artis, tetapi siapa pun yang beraktivitas di medsos akan mudah terlacak jejaknya.

Maka berhati-hatilah berselancar di dunia internet. Jangan mudah “ngesyer” informasi tanpa diteliti kebenarannya.

Jagalah jari-jarimu agar tidak salah pencet. Salah komentar bisa didenda bermilyar. Salah bicara bisa masuk penjara.

Salah kirim informasi bisa masuk bui. Kirim gambar porno bisa menghuni hotel prodeo. Suka berantem akan dihakimi netizen.

Yesus sudah mengingatkan kepada orang banyak tentang sikap kehati-hatian terhadap nilai-nilai yang disebarkan oleh kaum Farisi.

Ia berkata, “Waspadalah terhadap ragi, yaitu kemunafikan orang Farisi. Tidak ada sesuatupun yang tertutup yang tidak akan dibuka dan tidak ada sesuatu pun yang tersembunyi yang tidak akan diketahui.”

Yesus menegaskan lagi, “Apa yang kamu katakan dalam gelap akan kedengaran dalam terang, dan apa yang kamu bisikkan ke telinga di dalam kamar akan diberitakan dari atas atap rumah.”

Di zaman sekarang ini tidak ada sesuatu pun yang dapat dirahasiakan atau disembunyikan.

Kata-kata Yesus itu sekarang sudah terjadi di zaman digital ini.

Berita perang di Rusia atau kematian Ratu Elisabet di Inggris langsung tersebar ke seluruh dunia saat itu juga, tidak berselang minggu atau hari.

Tidak perlu takut selama kita konsisten berpegang pada kebenaran. Menghadapi dunia informasi yang makin terbuka dan canggih, kita mesti waspada dan bijaksana.

Teruslah membangun citra diri yang positif. Dengan demikian kita juga bisa menggarami dan menjadi ragi yang baik di dunia digital, bukan ragi kemunafikan seperti kaum Farisi itu.

Berselancar di dunia internet,
Rasanya seperti terbang di planet.
Jarimu jangan asal pencet-pencet,
Bisa-bisa ditertawain sama monyet.

Cawas, berselancar di dunia maya…

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version